Agribisnis UMM Kirim Mahasiswa Magang ke Jepang

Author : Humas | Jum'at, 23 Juni 2023 07:51 WIB
Salah Satu Mhasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM yang Mangang di Jepang. (Foto: Istimewa)

Tingkatkan skill mahasiswa untuk berkontribusi nyata pada sektor pertanian dan perkebunan, Program Studi (Prodi) Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kirim mahasiswanya magang ke Jepang. Program tersebut difokuskan untuk membekali mahasiswa kemampuan yang dibutuhkan di industri nanti. Sampai saat ini. Agribisnis UMM telah mengirimkan puluhan mahasiswa untuk mahang internasional.

Terkait program ini, Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dan Peternakan Ary Bachtiar, M.Si. menjelaskan, pemilihan Jepang sebagai tempat magang tak lepas dari banyaknya inovasi dan teknologi yang ada. Mahasiswa didorong untuk belajat manajemen hingga pemanfaatan teknologi. Mereka akan diajari kangsung oleh praktisi selama satu semester.

Baca juga: Hayati Rhizovit, Pupuk Ciptaan Dosen UMM Atasi Lahan Kering

Lebih lanjut, magang internasional itu bekerja sama dengan Instansi Lingua Global Utama, Bandung. Pun dengan berbagai perusahaan yang ada di Jepang. Sebelum berangkat, para peserta diberi pelatihan terlebih dahulu, baik dalam aspek bahasa Jepang maupun skill dasar. Kemudian baru dikirim ke sederet lokasi seperti Ogoshifarm, Strawberry Farm Go, Indei Farm, dan lainnya.

Dalam prosesnya, para mahasiswa akan mendapatkan ilmu seputar manajemen lapangan, pembibitan, perawatan tanaman, hingga pemanenan buah serta sayuran. Pengenalan terhadap teknologi modern pada sektor pertanian juga menjadi bahasan khusus bagi mahasiswa magang tersebut. Ary berharap, berbagai pengetahuan dan pengalaman yang didapat mahasiswa bisa diimplementasikan di Indonesia.

Ary menegaskan beberap keunggulan yang bisa didapat oleh mahasiswa peserta magang. Misalnya saja konversi nilai kuliah dan kemudahan mendapat kerja. Pun dengan memperkuat koneksi dan menjadi perusahaan mitra tatkala mereka membuka lapangan pekerjaan bidang perkebunan dan pertanian di Indonesia.

Baca juga: Pro Kontra Istilah Marketplace Guru, Begini Kata Dosen Bahasa Indonesia UMM

“Mahasiswa program magang internasional tersebut nantinya mendapat konversi nilai sebanyak 20 SKS, jaringan kerja sektor pertanian dan perkebunan internasional, intensif pembelajaran terkait teknologi pertanian dan perkebunan modern, hingga bekerja sama dengan berbagai perusahaan di jepang saat membuka lapangan pekerjaan di Indonesia” ungkapnya.

Terakhir, dia berharap besar output yang bisa didapatkan mahasiswa. Baik dari peningkatan skill, kompetensi, hingga terbukanya cakrawala keilmuan. Dengan begitu, mereka bisa menjadi pionir pertanian dan perkebunan tanah air berbasis teknologi.

“Pertanian dan perkebunan di Jepang sudah maju. Ini bisa menjaid contoh bagi Indonesia. Apalagi tanah kita sangat ideal untuk sektor pertanin dan perkebunan. Salah satu caranya yakni dengan peningkatan kulitas sumber daya manusianya melalui program magang internasional Agribisnis UMM,” pesannya mengakhiri. (faq/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image