Akbar, Maba UMM yang Buktikan Keterbatasan Bukan Alasan untuk Tidak Berprestasi

Author : Humas | Rabu, 14 September 2022 08:30 WIB
Akhmad Ali Akbar saat menyanyi di kegiatan Pesmaba Fakultas Psikologi UMM. (Foto: Istimewa)

Suara nyanyian yang merdu terdengar dari lokasi Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Fakultas Psikologi (Fapsi) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sumber suara itu ialah Akhmad Ali Akbar, mahasiswa baru (maba) tuna daksa yang bernyanyi mengajak para maba Fapsi lainnya. Meski memiliki keterbatasan, Akbar, sapaan akrabnya tetap percaya diri dan memiliki bakat serta skill mumpuni di bidang musik.

Selain menyanyi, Akbar juga mampu memainkan keyboard dan gitar dengan baik. Tak jarang, mahasiswa asal Pasuruan itu tampil di beragam event dan festival di berbagai tempat. Mulai dari tingkat sekolah hingga provinsi. Kesukannya akan musik juga membawanya mendalami keahlian keyboard dan gitar.

“Ayah adalah sosok yang mendorong saya untuk bermain musik. Dulu yang membelikan keyboard saat saya SD ya ayah. Pun dengan mendatangkan guru untuk melatih keahlian keyboard saya hingga bangku sekolah menengah. Mungkin dari situ ya kepercayaan diri saya bagus dan tidak mudah rendak diri,” jelas Akbar.

Ia mengaku bahwa pilihannya untuk menimba ilmu di Psikologi UMM adalah hal yang tepat. Apalagi Akbar memiliki mimpi untuk menjadi psikolog yang bisa membantu sesama. Didukung dengan akreditasi Fapsi UMm yang sudah Unggul. Meski sempat sedikit ragu, tapi Akbar senang karena fasilitas yang ada di UMM memadai, khususnya bagi individu dengan keterbatasan sepertinya.

“Alhamdulillah, fasilitas di UMM cukup ramah bagi saya. Terutama yang ada di lokasi saya berkuliah, GKB 4. Liftnya sudah ada tombol kaki, toiletnya juga mendukung, pun dengan kelasnya. Pesmaba yang dijalani juga seru dan menyenangkan, apalagi flashlight mob-nya yang lebih menarik ketimbang perguruan tinggi lain,” tambahnya.

Mahasiswa baru asal Pasuruan itu juga ingin membangun program untuk mendukung orang-orang yang memiliki keterbatasan seperti dirinya. Ia ingin mengajak mereka untuk tetap percaya diri meski keadaan kurang memadai. Ia yakin, bahwa teman-teman tuna daksa pasti memiliki kelebihan yang mampu dimaksimalkan dan ditonjolkan sehingga mampu menggapai mimpi. melalui usaha dan karyanya, Akbar ingin membuktikan bahwa keterbatasan diri bukan menjadi alasan untuk tidak berprestasi.

“Orang-orang seperti saya biasanya tidak percaya diri. Maka, saya ingin merubah hal itu dengan membangun program bersama teman-teman. Pun jika saya berkesempatan untuk menjadi pembicara, saya akan terus menyuarakan bahwa tuna daksa juga mampu memberi sumbangsih pada bangsa. Semoga upaya saya berkuliah di UMM bisa membuka jalan untuk perjuangan ini. Apalagi didukung dengan komitmen UMM untuk berbakti bagi Indonesia sebagaimana program Kampus Putih yakni Berbagi untuk Negeri,” pungkas Akbar. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image