SIMAK: Peserta kajian multidisipliner menyimak pemaparan Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan BPJS Malang dr H Munaqib MM AAAK. (foto: Disty) |
SEBAGAI refleksi terhadap pelayanan publik di bidang kesehatan selama setahun terakhir, Lembaga Kebudayaan (LK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)mengadakan kajian multidisipliner, Rabu (21/12). Tema yang diangkat pada kajian ini yaitu “Budaya Pelayanan Publik di Bidang Kesehatan”.
Dua profesional dihadirkan pada kegiatan ini, yakni Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan BPJS Malang dr H Munaqib MM AAAK dan dosen Fakultas Kedokteran UMM dr Gita Sekar Prihanti MPd Ked.
Ini bukan kali pertama UMM menghadirkan BPJS sebagai narasumber. Pasalnya, dinamika pelayanan kesehatan terus bergerak maju dari tahun ke tahun. Beberapa tahun lalu, Indonesia masih kerap menggunakan cara pembayaran tradisional untuk pembiayaan pemeriksaan kesehatan, baik untuk bea dokter, obat, atau fasilitas kesehatan. Kini, sistem telah berubah menjadi model penjaminan. Sehingga, meski telah berlangsung selama 2 tahun sejak 2014 lalu, tapi sosialisasi pelayanan kesehatan oleh BPJS masih giat dilakukan oleh UMM.
Dalam pemaparannya, Munaqib mengulas bahwa BPJS memiliki 3 azas, 5 tujuan dan 9 prinsip. Berbagai perbincangan yang kerap disinggung masyarakat terkait proses pelayanan BPJS pun dibahas tuntas olehnya. Penting diperhatikan, bahwa ternyata tidak semua jenis masalah kesehatan menjadi tanggungan BPJS.
“Ada beberapa hal yang tidak menjadi jaminan BPJS, misalnya pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur, pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS, atau pelayanan kesehatan yang telah dijamin program jaminan kecelakaan. Yang terakhir ini yang paling sering terjadi miss,” terang Munaqib.
Kepala LK UMM, Dr Daroe Iswatiningsih MSi menyatakan tema pelayanan publik yang dipilih terkait kesehatan bukan kebetulan. Agenda bulanan ini sudah terjadwal setahun sebelumnya, sehingga tema yang dibahas pun sudah tersusun jauh-jauh hari.
“Ini diskusi multidisipliner ke-dua belas di tahun ini, karena memang menjadi agenda bulanan. Tujuannya adalah untuk penambahan wawasan di berbagai bidang ilmu, dan untuk semua elemen di UMM. Sedangkan tema pelayana kesehatan dipandang menarik untuk dikaji sebagai ilmu dan wawasan selain fungsinya sebagai bagian dari aspek budaya,” terang Daroe.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pejabat struktural di lingkungan UMM, karyawan, perwakilan Aisyiyah, serta mahasiswa UMM. (ich/han)