Alquran dan Sastra Arab Mirip? Begini Kata Dosen UMM

Author : Humas | Senin, 13 Mei 2024 09:35 WIB
Murdiono, S.S., M.Pd.I. (Foto : Istimewa)

Sastra Arab memang memiliki sejarah yang kaya dan melibatkan berbagai genre dan penulis terkenal. Mereka menyajikan keindahan bahasa melalui gaya puisi yang unik, perumpamaan yang indah, dan metafora yang menawan. Sastra Arab digunakan sebagai sarana ekspresi kreatif dan hiburan.

Sementara itu, bahasa arab Al-Qur'an juga dikenal karena keindahannya yang luar biasa. Mulai dari struktur kalimat yang mempesona, hingga makna-makna mendalam. Bahasa Alquran mengandung pesan-pesan agama dan pedoman untuk kehidupan Muslim.

Meski terlihat serupa, Murdiono, S.S., M.Pd.I. selaku dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyampaikan, sastra Arab dan bahasa dalam Alquran berbeda. Menurutnya, karya sastra baik dalam bentuk prosa maupun puisi, memiliki struktur bervariasi dengan kebebasan kreatif bagi penulis. “Utamanya untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan menggunakan gaya bahasa seperti majas, metafora dan simile,” katanya.

Baca juga : Dosen UMM: Judi Online Bisa Terjerat Pidana Berat

Sementara Alquran, dengan struktur ayat yang unik dan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, berfungsi sebagai pedoman hidup yang mengandung hukum, etika, sejarah, serta ajaran spiritual dan moral. Bahasa dalam Alquran, menunjukkan kekreatifan dalam penyampaian pesan dengan penekanan pada kejelasan dan ketegasan sebagai wahyu langsung dari Allah yang tidak berubah dalam teksnya.

Alquran memiliki pengaruh yang besar terhadap sastra Arab. Bahasa yang digunakan dalam Alquran menjadi sumber inspirasi bagi penulis sastra Arab. Banyak karya sastra Arab yang terinspirasi oleh ayat-ayat Alquran, baik dalam penggunaan bahasa maupun tema yang diangkat.

“Meskipun ada perbedaan antara sastra Arab dan bahasa Alquran, terdapat juga kesamaan di antara keduanya, yakni sama-sama memiliki keindahan bahasa yang luar biasa dan mampu memukau pembaca atau pendengar. Baik sastra Arab maupun bahasa Alquran memiliki daya tarik dan kekuatan yang unik,” tambahnya.

Murdiono melanjutkan, penggunaan kata-kata indah dan khas dalam sastra Arab klasik menggambarkan keindahan alam dan emosi manusia, sementara metafora, majas, dan perumpamaan digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan emosional dalam syair yang indah dengan struktur kalimat yang rumit dan puitis.

Baca juga : Dosen UMM: Gen Z Sering Gunakan Bahasa Inggris, Bahasa Daerah Terancam Punah

“Di sisi lain, Alquran menggunakan kosakata umum dan istilah khusus yang unik, dengan gaya bahasa yang sederhana namun jelas, serta struktur kalimat yang langsung dan tegas, memudahkan pemahaman pesan-pesan ilahi,” ucapnya.

Walaupun memiliki keindahan masing masing, terdapat elemen keindahan sastra yang unik dalam Alquran yang tidak ditemukan dalam karya sastra Arab. Alquran menggunakan teknik retorika seperti repetisi, perumpamaan, penekanan, dan kontras untuk menyoroti pesan-pesan penting secara efektif, dengan struktur yang teratur dan harmonis.

“Meskipun memiliki bagian-bagian yang berbeda, Alquran tetap konsisten dalam penyampaian pesan-pesannya, seringkali mengandung makna mendalam dan banyak lapisan yang memungkinkan interpretasi yang beragam dalam berbagai konteks. Daya tarik spiritualnya kuat, mampu menyentuh hati dan jiwa pembacanya, memberikan inspirasi, ketenangan, dan motivasi. Relevansinya tidak hanya pada zamannya, tetapi juga dalam konteks zaman modern, menjadikannya sumber inspirasi bagi berbagai situasi kehidupan manusia,” tutupnya. (lai/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image