Sayed Momin hashemi saat memberikan kesan pesan pada wisuda wisuda UMM yang ke-104. (Foto: Haqi Humas) |
Persaingan dunia kerja sudah menunggu para sarjana baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Akan ada banyak tantangan yang siap ditaklukkan. Hal itu disampaikan oleh alumnus UMM Khabibullah Kanafie ke para wisudawan dalam wisuda UMM yang ke-104, Selasa (23/6) lalu. Adapun Kanafie yang merupakan Senior Manajer Operation dan Manufacturing Refenery PT. Pertamina.
Lebih lanjut, Kanafie mengataka bahwa dalam menggapai mimpi, perlu adanya pengorbanan dan proses yang harus dilalui. Menurutnya, ilmu yang didapat di UMM sudah lebih dari cukup. Tinggal bagaimana para sarjana memanfaatkannya dengan baik.
Ia juga membeberkan sederet tips yang bisa dilakukan fresh graduate untuk mempersiapkan masa depan. Pertama, para sarjana baru harus menentukan dan memiliki mimpi. Begitupun dengan pengetahuan dan memahami diri sendiri. Menurutnya, ketika ingin meraih mimpi, wisudawan harus tahu kapabilitas yang dimiliki, skill serta prestasi yang sudah diraih.
“Jadi kita bisa melihat, sudah sampai mana portofolio kita untuk dijadikan modal menggapai masa depan. Dengan kita mengetahui diri sendiri dan cita-cita, kita juga akan memahami seberapa dekat upaya kita untuk menggapai impian yang diidamkan,” tambahnya.
Kanafie juga memberitahu modal apa saja yang perlu dimiliki seorang fresh graduate agar bisa berkompetisi di dunia kerja. Dimulai dengan kemampuan kognitif yakni bagaimana seseorang melihat masalah dan mengatasinya. Kemudian kompetensi hard yakni bagaimana nilai akademik selama menjadi mahasiswa. Dapat dinilia dari indeks kumulatif prestasi yang dipunya.
Ketiga, para fresh graduate harus memiliki soft competence yakni kemampuan mengatur emosi dan komunikasi dengan orang lain. Keempat, yakni harus memiliki nilai lainnya seperti kemampuan di luar jurusan atau dunia yang selama ini digeluti selama kuliah.
“Selain dari keempat modal tersebut, kita juga harus berani untuk mengambil tindakan dan juga harus terus mau menambah nilai pada diri kita. Jangan lupa juga untuk mendasari cita-cita dengan niat ibadah. Insyaallah jika usaha dan doa seimbang, impian akan mudah ada di genggaman,”pesan Kanafie.
Sejalan dengan yang disampaikan Kanafie, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menilai bahwa para sarjana akan mendapatkan tuntutan yang luar biasa. Bagaimana mereka akan memasuki dunia yang tidak pasti. Kehadiran para wisudawan juga telah ditunggu oleh masyarakat untuk menjadi seorang problem solver.
“Saudara juga akan menjadi panutan dan tokoh di masyarakat. Maka jangan sia-siakan harapan mereka bagi saudara yang menjadi alumni UMM. Semoga saudara bisa menjadi manusia-manusia yang bermanfaat bagi negara, bangsa dan agama,” ungkapnya.
Menariknya, adapula kesan pesan dari mahasiswa asing Afganistan yakni Sayed Momin hashemi. Ia mengungkapkan bahwa saat pertama masuk Kampus Putih, ia merasa takut dan malu nanti ia akan diejek. Namun ternyata, ia malah mendapatkan banyak teman-teman suportif.
“Dari situ, saya mendapat pelajaran bahwa dari manapun kita berasal, apapun sukunya, agamanya, kita harus saling mendukung satu sama lain. Saya juga bersyukur bisa menimba ilmu di UMM karena tempatnya nyaman, lingkungan belajar yang asyik, dan fasilitas memadai untuk kegiatan diskusi dan berbagi,” pungkasnya. (Zak/Wil)