Alumnus UMM Bekerja di BRIN, Begini Kisahnya

Author : Humas | Jum'at, 12 Juli 2024 09:13 WIB
Andi Afrilliya Ani S. Ikom, M. Ikom,. Corporate Communication Kebun Raya Purwodadi (Foto : Istimewa)

Impian tak bisa dicapai dalam satu malam saja. Butuh banyak perjuangan serta banyak waktu untuk mencapai impian tersebut. Bermimpi boleh, namun juga harus dibarengi  dengan konsistensi, perjuangan, serta doa  yang tak kenal lelah untuk menggapai hal tersebut. Ucapan ini disampaikan oleh Andi Afrilliya Ani S. Ikom, M. Ikom selaku Corporate Communication Kebun Raya Purwodadi dalam UMM Talks awal Juli ini. Ia juga merupakan alumnus Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Menurutnya, impian adalah suatu pencapaian yang didapat melalui usaha dan doa yang tiada henti. Lia, panggilan akrabnya, merupakan salah satu lulusan terbaik UMM saat itu. Ia bercerita, capaiannya tersebut tak dipungkiri karena kegigihan dan perjuangannya selama kuliah. “Jadi awalnya, saya pernah bilang ke salah satu dosen UMM saat itu, bilang kalau saya akan membawa orang tua duduk di bangku VIP saat wisuda,” ucapnya.

Impiannya terwujud, dengan IPK 3,89 ia dengan bangga membawa orang tuanya duduk di bangku VIP berjajar dengan para orang tua wisudawan terbaik. Impian tersebut dapat a capai berkat konsistensinya sejak awal. Ia selalu menjadi mahasiswi yang aktif di kelas dengan mencatat, menjawab pertanyaan dosen, atau membantu teman yang kesusahan dalam mata kuliah. Semua itu ia lakukan tanpa paksaan dan dengan rasa suka cita.

Baca Juga : Mahasiswa PGSD Tampilkan Empat Dongeng Fantasi

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa untuk mencapai impiannya dapat dimulai dengan mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Seperti hal apa yang disukai, kelebihan, kelemahan, atau hal basic untuk mengenali diri sendiri. Dapat juga dilakukan dengan menjalankan suatu hobi, melalui hobi tersebut juga dapat menjadi salah satu hal untuk menentukan impian.

Dalam mencapai impian, pasti banyak rintangan yang harus dilewati. Seperti Lia, yang menceritakan awal perjalanan karirnya sebagai corporate communication tak mudah. Setelah lulus, ia awalnya bekerja di salah satu hotel. Rintangan yang dihadapi cukup banyak lantaran dirinya baru terjun ke dunia kerja dan belum mengetahui skill mengenai dunia perhotelan. Lantas, dirinya terus belajar demi mendapat skill di dunia perhotelan.

Setelah itu, ia melanjutkan karir di salah satu galeri batik area Malang. Berbekal skill relasi dan public relation yang ia miliki selama kuliah dan bekerja di hotel, ia membuat perubahan yang cukup signifikan di galeri tersebut dengan mendatangkan banyak peminat. Kemudian ia memutuskan untuk vacum dari dunia kerja dan berfokus untuk merawat anak.

Baca Juga : Ketum PP Muhammadiyah Tegaskan Pancasila Dasar untuk Moderat Beragama

Akhirnya, berbekal pengalaman dari hotel dan galeri batik, saat ini ia dapat bekerja sebagai Corporate Communication Kebun Raya Purwodadi. Impian yang ia capai tak serta merta mudah untuk didapatkan. Banyak perjuangan dan suka duka yang harus ia lewati. “Khususnya berkorban waktu, apalagi saat itu saya kan juga mengurus anak dan bekerja. Senang iya, capek iya, banyak lah suka duka yang saya hadapi waktu itu,” sambungnya.

Intinya, dalam mencapai impian itu yang pertama adalah kenali diri sendiri, berusaha, dan tidak membuang waktu. Jangan hanya karena ada waktu senggang tidak dilakukan untuk hal produktif. Selagi masih muda, lakukan banyak hal produktif untuk menunjang skill di dunia kerja.

“Jangan bersedih atau berkecil hati jika saat ini belum mencapai impian. Cukup fokus, konsisten dan tidak memuang waktu saja maka dapat memetik hasilnya nanti. Jika masih bingung dengan passion kita, coba me time dan lakukan hal yang membuat kamu senang. Jika hal tersebut tidak ada celah, maka hal tersebut bisa jadi adalah passion kamu,” ucapnya mengakhiri. (Tri/Wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image