Dian Berkah, SHI., MHI., Dr. (cand). (Foto: Istimewa) |
Berawal dari keterlibatan dalam organisasi otonom Muhammadiyah, yaitu Ikatan Remaja Muhammadiyah Jawa timur (2003), Pemuda Muhammadiyah (2009), dan organisasi Muhammadiyah (2009-sekarang), mengantarkan almnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prodi Syariah, Dian Berkah, SHI., MHI., Dr. (cand), untuk terlibat dalam berbagai kegiatan akademik, bisnis, dan kemasyarakatan sosial-keagamaan.
Karirnya diawali sebagai seorang pengajar di sekolah Muhammadiyah di Gresik (SMAM 1 Gresik, 2008, SMP M 12 GKB, 2010), Dosen di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Prodi Ahwal al Syakhsyiyah (2009). “Bekerja dan aktif berorganisasi pada Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Timur memberikan peluang kepada saya untuk terlibat dalam kegiatan MUI Jawa Timur pada tahun 2016,” kisah Dian.
Dari sana Dian diutus dan terpilih sebagai Dewan Syariah Nasional-MUI Perwakilan Jawa Timur (2017). Pengalaman dalam mensertifikasi dan mengadakan diklat pengawas syariah mengantarkan Dian dipercaya untuk membina berbagai lembaga keungan mikro di Jawa Timur dan menjadi pengawas syariah pada BPRS DAM, Bangil Pasuruan (2018).
“Dengan bertambahnya pengalaman serta perjumpaan dalam kegiatan keuangan syariah, saya dipercaya menjadi Founder dan Komisaris Utama untuk mendirikan lembaga keuangan syariah berbasis teknologi yang dikenal dengan platform Berkah Fintek Syariah (BFS) yang berkantor pusat di Surabaya, dengan terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan tanggal 30 Oktober 2019,” terang Dian.
BFS memberikan akses keuangan melalui produk-produk syariah berbasis digital untuk membuka keuangan syariah seluas-luasnya untuk membantu kebutuhan Ummat (Baik Komsumtif maupun produktif) sesuai dengan prinsip syariah. Lebih lanjut dapat dibuka melalui web www.finteksyariah.co.id dan apps “finteksyariah”.
Dari beasiswa program pendidikan ulama tarjih (PPUT), yang diselenggarakan oleh UMM, saya bisa menempuh kuliah sarjana S1. Dengan bermodal sebagai alumnus sekolah Muhammadiyah di Bekasi, Alhamdulillah saya dapat bersaing dan lolos seleksi dari sekian banyak peserta yang alumnus dari pondok pesantren terkenal di Indonesia.
Jika tidak ada beasiswa ini, boleh jadi saya tidak merasakan pendidikan tingkat sarjana. Para dosen yang aktif mengajarkan saya untuk menulis dan aktif berorganisasi baik di internal kampus dan di luar kampus.
Hingga akhirnya saya menerbitkan 4 buku dengan judul “Guruku Inspirasiku”, “Sukses Berpuasa”, “Menggapai kesuksesan Hidup”, dan “Mewujudkan Impian Masyarakat Berkemajuan”. Serta menulis artikel ilmiah pada jurnal nasional dan internasional. “Pendampingan dosen yang Dian rasakan hingga sekarang, yang terus berkomunikasi kepada alumnus jurusan syariah, yakni Ibu Idaul Hasanah,” ungkap Dian.
Ditambah dengan keterlibatan Dian untuk aktif menjadi pendamping P2KK yang diadakan oleh UMM, sangat mengasah keterampilan saya untuk terus tampil dan berani dalam berbagai kegiatan baik akademik, sosial keagamaan, dan bisnis seperti yang sedang saya lakukan sebagai jalan dakwah serta pengabdian sebagai alumnus program ulama tarjih UMM angkatan pertama tahun 2003.
Pendampingan sosok Ulama Muhammadiyah Malang yaitu KH. Abdullah Hasyim sebagai pembimbing Dian pada program pendidikan ulama Tarjih, program beasiswa, pemikiran keagamaan KH. Abdullah yang terus mengembangkan daya pikirnya dalam membuat konsep hidup dalam dakwah dan berbisnis yang selalu berlandaskan pada al Quran dan al Hadist.
“Tanpa terlupakan juga ketegasan dari Prof. Muhadjir (mantan Rektor UMM yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia) yang membangkitkan kami untuk terus keluar dari zona nyaman. Terima kasih kepada seluruh civitas akademika baik Fakultas dan Universitas. Insya Allah semua akan menjadi amal shaleh buat bapak dan ibu semuanya,” tandas Dian. (sil/can)