Suasana Khidmad Wisuda UMM Ke-111 (Foto : Rizki Humas) |
Nilai rata-rata di bangku kuliah tidak selalu menentukan kesuksesan. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT. Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra di hadapan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 19 Desember lalu. Dalam proses wisuda itu pula, turut hadir Rektor Universidade Dili Timor Leste Prof. Dr. Jose Agostinho da Costa Belo P. yang menandatangani kerjasama kolaboratif dengan Kampus Putih di berbagai bidang.
Lebih lanjut, Irfan bercerita bahwa ia memerlkan 13 semester untuk bisa menyelesaikan dan meraih predikat sarjana informatika. Nilai yang ia peroleh juga hanya mencapai rata-rata. “Jenjang kuliah yang lama dan nilai selalu stuck rata-rata, membuat saya mendapatkan stigma bahwa saya tidak akan bisa menjadi orang besar. Namun saya bisa membuktikannya dan mematahkannya dengan menjadi CEO di PT. Garuda Indonesia,” katanya bercerita.
Ia mengaku tidak pernah malu untuk selalu bermimpi tinggi. Diremehkan dan selalu dipatahkan oleh lingkungannya, tidak menghalangi dirinya untuk mewujudkan mimpi yang ia punya. Menurutnya, proses yang lama perlu disyukuri karena dari hal itu, dirinya bisa merasakan arti dari proses yang alami.
Baca juga : Psikologi UMM Kukuhkan Guru Besar Baru, Kaji Irasionalitas hingga Kesehatan Mental Anak
Tidak hanya itu, berawal dari mimpi yang ia punya, ia memberanikan diri untuk mengambil tantangan yang menguji diri. Salah satunya saat pandemi Covid-19 lalu. ia mengambil berbagai keputusan berisiko bagi maskapai Garuda, hingga akhirnya bisa melewati masa krisis dengan baik.
“Walaupun saya merasakan burn out dan stres yang luar biasa, namun saya berusaha berpikirnpositif sembali mencari jalan keluar. Saya selalu yakin masalah bisa terselesaikan meksi membutuhkan waktu yang lebih lama. Saat itu saya mengambil keputusan restrukturisasi berdasarkan banyak hal. Berkat dukungan keluarga, saya bisa membuktikan bahwa di bawah kepemimpinan saya, Garuda Indonesia bisa terselamatkan,” ungkapnya dengan bangga.
Baca juga : Mahasiswa Vokasi UMM Borong Piala di Kompetisi Bank Nasional
Ia menilai, semua impian bisa ia wujudkan karena selama proses, ia selalu fokus dan bahagia dalam menjalaninya. Sehingga lingkungan sekitar bisa merasakan hal yang sama dan meningkatkan produktivitas mereka. Selain itu, kunci kesuksesan yang unik adalah dengan menikmati berbagai proses dan tidak mengeluh. Senantiasa menghargai dan berbuat baik pada semua orang akan mempengaruhi jalan yang ditempuh.
“Kalina harus berani keluar dari zona nyaman dan memaknai setiap proses kehidupan. Dengan begitu, kalian bisa membentuk diri menjadi orang yang hebat. Mengemban gelar merupakan tanggung jawab yang besar bagi diri sendiri, maka dari itu mari bangkitkan semangat dan jadilan generasi yang lebih hebat dari orang-orang hebat yang kalian lihat sekarang. Saya sudah berhasil membuktikannya, sekarang giliran anda,” pungkasnya. (*ri/wil)