Bekali Lulusan ESP UMM, Manager Garuda Indonesia Bagikan Rahasia Sukses Dunia Kerja
Author : Humas | Senin, 30 Juli 2018 08:39 WIB
|
Project Manager Garuda Indonesia Setyasmono berbagi tips sukses di dunia kerja |
Persaingan dunia kerja yang semakin hari semakin ketat menuntut para mahasiswa untuk dapat bersaing dan memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan Program Studi Ekonomi Sosial Pembangunan (Prodi ESP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan seminar “Pembekalan Memasuki Dunia Kerja”, Sabtu (29/7) bertempat di Aula Teknik UMM dan dihadiri oleh mahasiswa prodi ESP angkatan 2014 yang akan lulus pada tahun ini.
Untuk meraih sukses, mahasiswa harus mempunyai kemauan yang kuat untuk bergelut dengan tuntutan pekerjaan dan perusahaan. Namun sebelum memasuki dunia kerja, ada hal-hal yang harus mereka persiapkan agar diterima di perusahan-perusahan sesuai dengan minat dan keinginan, seperti memiliki etika kerja yang bagus, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang memenuhi standar industri, dan skill yang mumpuni.
Menghadirkan pembicara dari perusahaan penerbangan paling elit di Indonesia, Setyasmono yang merupakan seorang Project Manager Garuda Indonesia, memaparkan bagaimana cara mempersiapkan diri memasuki dunia kerja dan kiat-kiat apa saja yang yang perlu dipelajari agar perusahaan tertarik untuk merekrut.
Setyasmono menerangkan, “Ada hal-hal yang sering kali diabaikan oleh seseorang ketika melamar kerja, seperti cara berjalan, cara duduk, nada ketika berbicara saat wawancara, dan cara berpakaian. Padahal, hal teknis semacam itu adalah poin penting yang dipertimbangkan perusahaan apakah pelamar ini berkualifikasi atau tidak”, jelasnya.
Setyasmono, yang telah berpengalaman merekrut karyawan di berbagai negara dari Korea, Jepang, Tiongkok, Singapura , dan Negara Asia lainnya menjelaskan bahwa pada saat wawancara, para pelamar hendaknya menyiapkan CV (data diri) yang baik, menunjukkan kelebihan, tidak menonjolkan kelemahan, bermotivasi tinggi, kreatif, dan bersemangat.
Setyasmono melanjutkan, “IPK bukan segalanya, namun bukan berarti tidak penting, yang lebih penting adalah anda harus percaya diri".
Selain itu, ada beberapa komponen pencapaian keberhasilan yang biasanya dijadikan sebagai standar perusahaan atau industri, seperti kemampuan komunikasi, kejujuran/integritas, kemampuan bekerja sama, kemampuan interpersonal, beretika, motivasi/inisiatif, kemampuan beradaptasi, daya analitik, kemampuan computer, kemampuan berorganisasi, berorientasi pada detail, kepemimpinan, percaya diri, ramah, sopan, bijaksana, IPK, kreatif, humoris, dan kemampuan berwirausaha.
Shochihul Muslim, salah seorang panitia dari seminar ini mengaku bahwa ia mendapatkan ilmu baru tentang dunia kerja. Mahasiswa ESP angkatan 2014 ini mengatakan, “Acara ini sangat berguna sekali untuk kami yang akan segera lulus agar siap memasuki dunia kerja karena kita menjadi tahu apa dan bagaimana kriteria perusahaan itu seperti apa”. (lus/sil)
Shared:
Komentar