Bela Sungkawa, UMM Kembalikan Biaya Kuliah Mahasiswa yang Wafat

Author : Humas | Jum'at, 25 Agustus 2023 09:21 WIB
Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. Bersama Dengan Kedua Orangtua Alm. Roy Inzaqhi Saputra (Foto : Rino Humas)

Ada yang berbeda dengan wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 24 Agustus lalu. Saat menutup prosesi wisuda, Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. mengajak para wisudawan, orang tua dan tamu untuk mendoakan Roy Inzaqhi Saputra. Ia adalah salah satu mahasiswa yang seharusnya turut diwisuda, namun ia meninggal beberapa saat sebelum wisuda karena sakit. 

“Mari sama-sama menundukan kepala mendoakan almarhum ananda Roy. Mudah-mudahan almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisiNya. Sebagai wujud belangksungkawa UMM pada ananda, maka seluruh biaya yang telah dibayarkan selama menempuh pendidikan di UMM akan kami kembalikan kepada orang tuanya,” kata Fauzan sesaat sebelum menutup prosesi.

Baca Juga : Ketua Real Estate Indonesia Berbagi Kiat Sukses ke Wisudawan UMM

Kedua orangtua Roy juga diundang naik ke panggung untuk menerima ijazah. Rektor Kampus Putih secara langsung memberikannya didampingi para wakil rektor. Adapun Roy merupakan mahasiswa berprestasi. Ia bahkan lulus tanpa skripsi berkat penelitiannya yang mampu menembus jurnal Sinta I. hal itu membuatnya tidak perlu menempuh skripsi karena program ekuivalensi. 

Tahun 2019 menjadi tahun pertama Roy menapaki jati diri sebagai mahasiswa Program Studi Informatika Fakultas Teknik. Ia dikenal dengan keramahannya pada semua teman. Apalagi dengan keaktifannya mengikuti organisasi selama menimba ilmu. Meski begitu, ia sukses mencapai IPK sebesar 3,93. Itu bukan raihan yang mudah bagi kebanyakan mahasiswa jurusan teknik. 

Baca Juga : PPG UMM Dapatkan Penghargaan Penyelenggara terbaik PPG se-Indonesia

Penelitian yang ia lakukan juga berhasil menembus jurnal terindeks. Penelitiannya berjudul “Evaluation of the Usability Learning Management System during the Covid-19 Pandemic Using the Scale System”. Itu menjadi bukti dari hasil ketekunan serta tekat yang kuat dalam menjalani proses selama proses perkuliahan untuk menjadi kebanggaan kedua orangtua.

Hingga akhir hayatnya, dia mendapatkan tempat khusus di hati teman-teman, dosen, dan kedua orangtuanya. Meski ia sudah tiada, namun ia telah sukses eraih gelar sarjana komputer dan mampu menebar manfaat melalui penelitian-penelitian dan kebaikannya. (Faq/Wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image