Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk terus beradaptasi. Berbagai aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan, harus selalu bersiap untuk mengikuti perkembangan yang ada.
Mempersiapkan diri menghadapi hal ini, mahasiswa Program Studi (Prodi) Civic Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan sebuah inovasi pembelajaran. Dialah Naufal Muhammad Kautsar, mahasiswa yang mengembangkan sebuah aplikasi pembelajaran bagi para pelajar yang diberi nama Beneko yang merupakan singkatan dari nama para anggota tim yakni Ibnu Choirin Tafsirudin, Eko Prasetyo Utomo dan Naufal Muhammad Kautsar.
"Saya awalnya tertarik dengan pembelajaran power point presentation berbasis android yang diajarkan di kelas. Kemudian saya tertantang untuk membuat inovasi lain," jelasnya.
Hadir untuk memudahkan para penggunanya, aplikasi ini memiliki berbagai fitur penunjang diantaranya video pembelajaran, e-book hingga fasilitas chat yang bisa digunakan untuk berdiskusi ketika menemui kesulitan belajar.
"Saat ini aplikasinya masih dalam proses penyempurnaan biar bisa lebih mudah dipakai di semua jenis telefon pintar," tambahnya.
Meskipun Naufal merupakan mahasiswa Prodi Civic Hukum, namun aplikasi belajar ini tidak hanya memuat pelajaran PPKn saja. Pelajaran lain seperti biologi dan bahasa inggris juga dapat diakses di aplikasi ini. Siap diluncurkan ke publik, rencananya aplikasi belajar Beneko dapat digunakan oleh masyarakat umum mulai Agustus ini.
Dr. Nurul Zuriah, M. Si, dosen Civic Hukum UMM menyampaikan bahwa pihaknya tidak berhenti selalu mendorong mahasiswanya untuk bisa menciptakan berbagai inovasi, termasuk dengan hadirnya aplikasi ini.
"Awalnya saya berfikir bahwa zaman sudah banyak berubah dan kami harus mulai untuk memperbanyak inovasi khususnya tentang model pembelajaran," tuturnya.
Dengan adanya aplikasi Beneko yang dikembangkan oleh mahasiswanya, ia mengaku bangga bahwa usahanya untuk memancing mahasiswa melakukan inovasi dapat terus diwujudkan.
Nurul berharap, lahirnya berbagai inovasi pembelajaran tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Ia mengajak seluruh masyarakat yang peduli dengan model pembelajaran, harus terus berusaha menciptakan kreasi yang sesuai dengan perkembangan jaman.
"Kita harus berfikir futuristik. Mempersiapkan segala sesuatunya yang sesuai dengan tantangan masa depan yang akan kita hadapi," tutupnya. (vin/sil)