Belasan peserta training center Vokasi UMM berhasil meraih sertifikat kompetensi dari Japan Formwrok Coontractors Association (JFCA) (Foto : Istimewa) |
Belasan peserta training center Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih sertifikat kompetensi dari Japan Formwrok Coontractors Association (JFCA) pada 6 November ini. Hal itu membuat mereka siap dan segera diberangkatkan ke Jepang untuk berkarya. Adapun sertifikat itu langsung diberikan oleh General Manager JFCA Yasushi Oshida di teaching factory Vokasi UMM.
Oshida memberikan selamat pada 16 peserta dan turut berbangga. Ia berharap mereka bisa memaksimalkan potensi dan kesmepatan yang ada di Jepang nantinya. “Saya berharap kalian bisa berikan kemampuan yang terbaik di sana. Selalu ingat kepada kerabat, teman, dan tim instruktur yang telah membantu anda selama ini,” katanya berpesan.
Baca juga : Mahasiswa UMM Perkenalkan Batik di Irlandia
Pemberangkatan tenaga kerja ke Jepang oleh TC Vokasi UMM ini bukan pertama kalinya. Dalam batch ke-2 ini, 16 peserta dari berbagai daerah di Indonesia telah diterima di berbagai perusahaan di bidang konstruksi. Dengan sertifikasi ini, mereka telah menguasai dougu (alat) hingga katawaku (teknik Bekisting).
Instruktur Teknis Form Work Japan Tsuneo Takaishi menjelaskan, para peserta telah melalui masa pelatihan selama sekitar sembilan bulan, baik itu pelatihan Bahasa Jepang maupun keahlian dasar bekerja di bidang konstruksi. Pihaknya juga membekali peserta dengan berbagai keahlian terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Di Jepang, peraturan soal K3 sangat ketat.
Sementara itu, Dekan Fakultas Vokasi UMM, Prof Tulus Winarsunu mengaku kagum karena ke-16 peserta ini dapat lulus sertifikasi dalam waktu tak lebih dari setahun. Sebelumnya, TC Vokasi UMM juga telah memberangkatkan 19 peserta pada periode Mei-Juni 2024.
“Alhamdulillah, ini sudah batch kedua. Hari ini mereka sudah mengantongi dua sertifikasi, dua keahlian sekaligus dan langsung diterima. Dalam waktu dekat, mereka sudah berangkat. Hanya tersisa masalah teknis saja,” kata Tulus.
Baca juga : Mahasiswa UMM Bikin Embik Eco Green, Hasilkan Susu Kambing tanpa Bau hingga Pupuk
Sesuai kontrak, jelas Tulus, mereka akan bekerja di Jepang dengan durasi waktu 5 tahun. Setelah itu, mereka bisa pulang atau memutuskan untuk lanjut beekrja di Jepang lagi. Mereka juga bisa mencari kerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Adapun ini menjadi bagian dari komitmen Vokasi UMM dalam visi diaspora untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi berstandar internasional yang melahirkan melahirkan generasi unggul dan mandiri melalui skill and job center.
Di sisi lain, salah satu peserta Habiburahman dari Padanh mengaku senang karena mimpinya bekerja di luar negeri dapat terwujud. Usai menempuh pelatihan di TC Vokasi UMM selama satu tahun, ia telah resmi bekerja di perusahaan konstruksi di Distrik Saitama dengan gaji mencapai Rp24 juta per bulan. (*/wil)