Tim Pengabdian Mahasiswa (PMM) UMM dukung Kampung Wisata Keramik Dinoyo Malang selenggarakan festival keramik dan festival lomba melukis keramik (Foto : Istimewa) |
Bulan Agustus identik dengan hari kemerdekaan dan beragam perayaannya. Hal itu pula yang terlihat di Kampung Wisata Keramik Dinoyo Malang. Didukung oleh tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mereka mengadakan festival keramik dan festival lomba melukis keramik pada pertengahan Agustus ini. Bahkan pameran keramik itu berlangsung hingga akhir tahun 2024 nanti. Turut ikut ratusan peserta dan pengunjung yang meramaikan.
Adalah Birrina Fara Adyba sebagai ketua, Zafira Auzia Najwa, Elma Bilqis Zahrani, Cindy Aurora Dwiyuniar, dan Inggrid Mahkota Defrilia yang turut membantu jalannya agenda. Mereka yang tergabung dalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) UMM itu menilai masyarakat kurang mengetahui seluk beluk terkiat keramik.
Baca juga : Siapkan Generasi Cakap, PBA UMM Hadirkan Praktisi Penerjemah Bahasa Arab
“Sehingga kami akhirnya ikut serta dalam bagian promosi acara melalui media digital, dokumentasi, serta persiapan dan pelaksanaan kegiatan. Ini juga menjadi cara PMM kami untuk membantu masyaraka sekitar,” kata Birrina menambahkan.
Sementara itu, dukungan dan bantuan mahasiswa UMM mendapat apresiasi. Menurut Syamsul Arifin selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata Kampung Keramik Dinoyo, para mahasiswa PMM menebar manfata di berbagai aspek. Adapun penyelenggaraan pameran tersebut tidak lain meningkatkan awareness serta interest para warga sekitar Dinoyo.
Festival tersebut menampilan berbagai macam hasil karya keramik yang telah diproduksi oleh Kampung Keramik Dinoyo. Mulai dari produk berupa guci, wadah alat melukis, asbak, lonceng, wadah aroma terapi, piring, dan lain-lain. Berbagai produk keramik tersebut juga dijual dengan harga terjangkau. Mulai dari Rp12.000 hingga ratusan ribu rupiah. Tidak hanya itu, dalam kegiatan pameran ini juga terdapat pelatihan khusus terkait melukis keramik. Hanya dengan Rp45.000 rupiah, peserta bisa mendapatkan satu keramik dan alat melukis yang juga nantinya dapat dibawa pulang.
Hal menarik lainnya adalah adanya festival melukis keramik yang diikuti anak-anak TK, SD, hingga SMP. Para peserta mendapatkan sertifikat, alat serta bahan untuk melukis, celemek, dan lain-lain. “Harapannya, agenda ini menajdi suatu wadah dan ruang untuk masyarakat untuk mengetahu keramik. Selain itu juga menciptakan generasi baru yang ingin belajar banyak mengenai keramik,” ujarnya.
Baca juga : Tim Dosen UMM Kembangkan Desa Agrowisata di Pasuruan
Di sisi lain, salah satu pengunjung Adinda Fitri menilai, festival yang dilaksanakan tidak hanya menjadi hiburan semata. Namun juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. “Alhamdulillah bisa ikut serta dan lebih mengenal keramik. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun secara rutin. Dengan begitu, keseruan akan keramik juga bisa dirasakan masyarakat,” katanya. (Zaf/Wil)