Sambutan rektor UMM di ASEAN University Games (Foto : Rino Humas). |
Untuk kesekian kalinya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali jadi venue ajang internasional. Terbaru, Kampus Putih ditunjuk menjadi tuan rumah ASEAN University Games cabang olahraga pencak silat, pada 2-6 Juli 2024 ini. Ratusan atlet pencak silat dari sepuluh negara berbeda di ASEAN saling berkompetisi menjadi yang terbaik dalam gelaran itu.
Kesiapan dan sederet pengalaman melaksanakan ajang internasional menjadi alasan UMM ditunjuk menjadi lokasi cabor pencak silat. Mulai dari Dome yang bisa dijadikan venue pertandingan hingga tiga hotel mumpuni yang dimiliki UMM. Dengan begitu, para peserta bisa lebih mudah dan nyaman karena jarak penginapan dan gelanggang cukup dekat. Selain itu, adanya Rumah Sakit UMM juga memberikan nilai lebih karena akan mempercepat proses penanggulangan jika terjadi cedera atau kecelakaan.
Baca juga : Sekum Muhammadiyah di UMM: AUM Makmurkan Negara
Hal itu diamini oleh pelatih Brunei Darussalam Muhammad Khairul Bahri. Menurutnya, berbagai proses bisa dengan nyaman dilalui. Apalagi hotel yang ditempati adalah milik UMM sehingga memudahkan mobilisasi para atlet. Ia juga mnegatakan bahwa hawa dingin Malang juga membuat tim asuhannya lebih rileks dan fokus.
“Kualitas penyelenggaraannya sudah cukup bagus dan mendekati ajang-ajang seperti ASEAN Games. Harapannya AUG ini bisa mendorong atlet-atlet muda kita untuk terus mengasah diri dan berprestasi menuju masa depan yang lebih baik,” terangnya.
Terkait kesehatan dan keselamatan, UMM juga menyiapkan tim kesehatan terbaik. Meski standarnya hanya menyiapkan empat tim, namun Kampus Putih menambah jumlah tersebut menjadi sepuluh tim, dua di antaranya dokter bersertifikasi internasional. Dilengkapi juga dengan ambuans advance serta ambulans transportasi. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga : Akuakuktur UMM Kembali Tambah Kerjasama dengan Perusahaan Ternama
Adapun gelaran AUG cabor pencak silat itu dibuka langsung oleh Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Ia mengatakan, kompetisi ini merupakan implementasi dari pepatah ‘mens sana in corpore sano’ yakni jiwa yang sehat di tubuh yang sehat. Selain itu, menurutnya, pencak silat memiliki sejarah dan kultur yang panjang dan tercermin dalam setiap kekuatan, kedisiplinan, dan bakat dari para atlet.
“Selain memiliki gerakan-gerakan yang indah, pencak silat juga memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk keamanan karena bela diri ini mengajari tentang pertahanan diri. Kemudian adapula sebagai ajang bersaing meraih prestasi dan kompetisi yang suportif,” katanya.
Terakhir, Nazar berharap lomba pencak silat AUG di UMM ini bisa berjalan sesuai standar dan menjunjung tinggi sportivitas. Selain itu juga dapat memberikan kesan baik yang tak terlupakan selama di Malang. “Selamat datang dan selamat berkompetisi. Saling menghormati, junjung sportivitas, dan berikan yang terbaik bagi negara masing-masing,” pungkasnya. (wil)