Civitas Akademika UMM Kompak Tepis Kekhawatiran Covid 19
Author : Humas | Kamis, 12 Maret 2020 17:17 WIB
|
dr. Ungky Agus Setiawan, Sp.P(K). selaku dokter Spesialis Patologi Klinik RS UMM saat menjadi pemateri (Foto: Rizki/Humas) |
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM) mengadakan Sosialisasi Penyebaran, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 di Aula lantai 9 GKB IV, Rabu (11/3) siang. Hadir sebagai pemateri Direktur RS UMM Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD-KPTI dan dokter Spesialis Patologi Klinik RS UMM dr. Ungky Agus Setiawan, Sp.P(K).
Wakil Rektor Bidang II Dr. Nazaruddin Malik, M.Si dalam sambutannya menyebut UMM sebenarnya telah lama mencanangkan konsep Management of Public Health yang diaplikasikan dalam jargon Green and Clean Campus. Sehingga, UMM terbilang telah keluar dari praktik manajemen yang terkesan latah. Sehingga siap dengan segala krisis.
"Saya berbahagia, (di agenda sosialisasi ini) kita disadarkan tentang canangan yang telah lama teraplikasikan ke dalam konsep Green and Clean Campus yang sebenarnya multi dimensional. Di samping me-manage building dan lahan, tapi juga ditentukan oleh kesiapan para manusianya untuk menghadapi krisis, misal Covid-19," sambungnya Nazaruddin.
Nazaruddin lantas mengajak seluruh peserta untuk memahami Management Public health sebagai kajian interdisipliner. "Kami harap civitas akademika terus memperagakan gaya hidup sehat, mengantisipasi dan membangun institusi yang kuat dan tidak membuka peluang untuk terjadinya krisis, semisal saat penyebaran Covid-19," tandas Nazaruddin.
Dalam pemaparannya di hadapan civitas akademika UMM, penyebaran RS UMM Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp. PD-KPTI tentang asal terbentuknya Covid-19, cara penularan, pencegahan, serta penangan yang bisa dilakukan. dr. Djoni lebih jauh menekankan pentingnya Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) untuk civitas di lingkungan UMM.
Mengutip ahli imunologi Amerika, Anthony Stephen Fauci, Ia menyebut wabah Covid-19 adalah pengingat nyata akan tantangan yang sedang muncul dari munculnya kembali patogen infeksi dan perlunya pengawasan terus-menerus, diagnosis yang cepat, dan penelitian yang kuat untuk memahami biologi dasar organisme baru dan pencegahannya.
Sementara dr. Ungky Agus Setiawan, Sp.P(K) menyebut, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19. Penyebarannya bisa dikurangi di antaranya dengan mencuci tangan rutin memakai sabun dan air atau handsanitizer, menghindari menyentuh wajah, gunakan masker di keramaian, serta diet sehat, exercise cukup, dan tidur cukup.
Tidak sebatas pemaparan materi, agenda juga berlangsung menarik dengan diselingi pembuatan video kampanye kreatif menggunakan jaringan sosial dan platform musik yang tengah nge-hits sekarang, Tiktok. Seluruh peserta memperagakan etika batuk yang baik dan benar, juga 6 langkah cuci tangan berdasarkan rekomendasi WHO. (*can)
Shared: