Colloqium Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bertema ‘Strategi Transformasi UKM: Inovasi, Literasi Digital, dan Kepemimpinan Visioner’ (Foto : Vivin Humas) |
Kolaborasi antara dunia akademik, pelaku bisnis, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Hal itu ditegaskan salah satu pemateri Dr. Uci Yuliati, MM. dalam colloqium Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Agenda yang bertema ‘Strategi Transformasi UKM: Inovasi, Literasi Digital, dan Kepemimpinan Visioner’ itu dilaksanakan pada 4 Januari 2025 lalu dengan menghadirkan sederet pemateri andal.
Baca juga : UMM Jadi Kampus Paling Berkelanjutan di Malang
Lebih lanjut, Uci juga membahas terkait inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar serta penguasaan literasi digital. Menurutnya, hal-hal itu merupakan pilar utama dalam mendukung pertumbuhan UKM di era modern. “UKM harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnis. Dalam hal ini adalah inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar serta penguasaan literasi digital. Dengan begitu pertumbuhan UKM di era modern akan lebih masif,” katanya.
Ia juga menilai, peran dunia akademik dalam memberikan arahan dan pelatihan agar UKM bisa bergerak dengan apik dengan teknologi. Hal serupa juga harus dilakukan oleh pemerintah dengan menyiapkan program yang relevan untuk mendukung pertumbuhan UKM.
Tema yang diusung mencerminkan tantangan sekaligus peluang yang dihadapi UKM di tengah era digital. Transformasi yang menitikberatkan pada inovasi, literasi digital, dan kepemimpinan visioner dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing UKM di pasar global. FEB UMM berharap acara ini dapat memberikan panduan komprehensif bagi pelaku usaha dalam mengatasi berbagai hambatan dan memanfaatkan teknologi secara optimal.
Sementara itu, Dr. Titiek Ambarwati, MM. juga menyampaikan bahwa perubahan pola pikir di kalangan pemilik usaha juga menjadi kunci keberhasilan transformasi. Keberanian mengambil risiko dan komitmen untuk terus belajar adalah elemen esensial dalam adaptasi terhadap perubahan. Pemilik UKM harus siap menghadapi tantangan dan melihat setiap masalah sebagai peluang untuk tumbuh. “Inovasi dan program saja tidak cukup, tappu juga harus mampu mengelola dna menciptakan sumber daya manusia yang cakap untuk mendukung inovasi yang berkelanjutan.” tegasnya.
Selain itu, kepemimpinan juga menjadi kunci yang bisa mengakselerasi pertumbuhan UKM. Hal itu ditegaskan Althaf Guhar El Naqvi, MM. Menurutnya, pemimpin UKM harus memiliki visi yang jelas dan kemampuan untuk menginspirasi timnya. Kepemimpinan yang kuat akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di masa depan.
“Generasi muda perlu dibekali dengan pendidikan yang mendorong kreativitas agar mampu menjadi pelaku bisnis yang inovatif. Tanpa kreativitas dan keberanian, sulit bagi UKM untuk bertahan di era digital ini,” tegasnya.
Baca juga : Dosen FKIP-FH UMM Wujudkan Sekolah Ramah Anak Melalui GEDSI dan Literasi
Adapun FEB Kampus Putih berkomitmen untuk terus mendukung UKM melalui riset, pelatihan, dan kerja sama lintas sektor. Dengan begitu, akan muncul jalan yang bisa digunakan untuk para UKM dalam mengembangkan usaha. Colloqium ini juga diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia. (*/vin/wil)