Prof. Dr. Ismunandar Dubes Indonesia untuk UNESCO dalam bedah buku berjudul “Filsafat Sains dalam Konteks Interpretasi Filosofis untuk Pendidikan Tinggi Indonesia” yang diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (Foto : Lintang Humas) |
Filsafat sangat penting untuk orang-orang yang menyusun kebijakan pada pendidikan tinggi di Indonesia. Hal itu ditegaskan Dubes Indonesia untuk UNESCO Prof. Dr. Ismunandar dalam bedah buku berjudul “Filsafat Sains dalam Konteks Interpretasi Filosofis untuk Pendidikan Tinggi Indonesia” yang diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Press. Kegiatan yang dihadiri sederet pegiat filsafat dan dosen itu dilaksanakan pada 17 Juli lalu.
Ismunandar, sapaannya, mengatakan, perlu lebih banyak lagi buku-buku filsafat yang membahas mengenai pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan begitu, akan ada banyak perkembangan yang bisa dilakukan. Apalagi filsafat sains sangat penting untuk berpikir lebih dalam.
“Yang menarik di buku ini yaitu bahasan mengenai filsafat sains dan juga agama. Di mana dua aspek tersebut merupakan dua hal yang seringkali menjadi perdebatan. Namun pengarang, Prof. Hadi Nur, Ph.D. berhasil menjelaskan bagaimana agama dan filsafat bisa saling menguatkan. Ada 32 topik menarik yang bisa dibaca dan didalami,” ungkapnya.
Baca Juga : 70 Atlet Terbaik UMM Siap Perebutkan Juara di Pomprov Jatim
Di sisi lain, Assoc. Prof. Ajang Budiman yang juga menjadi pembedah, kagum dengan buku karya Hadi. Ia mengaku belum pernah menemukan buku filsafat yang membumi dan relevan dengan konteks pendidikan di Indonesia. Menurutnya, karya ini dapat menghapus stigma di masyarkat yang mengatakan bahwa filsafat itu ilmu yang sulit.
“Buku ini menggunakn pendekatan interpretasi filosofis yang merupakan metode praktis untuk memberikan penjelasan atau analisis terhadap fenomena atau konsep secara komprehensif. Hal tersebut menciptakan pendekatan mengajar lebih efektif dan menarik bagi mahasiswa,” papar Ajang.
Ajang juga menyampaikan keunggulan dan karakteristik lain dari buku ini. Yaitu pandangan tentang sains yang holistik. Topik-topik bahasan juga dapat dikatakan setara, sehingga pembaca dapat masuk dari mana saja. Buku terkait juga mampu membuat pembaca untuk bersikap kritis.
Sementara itu, Prof. Hadi sebagai penulis mengatakan, buku ini merupakan buah dari pikiran-pikirannya selama ini yang hanya dituliskan dalam blog pribadi. Selain itu juga merupakan bentuk ekspresi diri dari pengalaman mengajar sebagai dosen ilmu filsafat. Pembahasan dari buku ini juga dikaitkan dengan empat domain ilmu yaitu mengenai Metode ilmiah
Ilmu Sosiologi, Ilmu Komunikasi serta Sains dan Agama.
“Buku ini juga membahas mengenai permasalahan akademik, permasalahan ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari dengan filsafat sains.Tujuan adanya buku ini yaitu supaya kita lebih sadar dan bijak dalam memandang kehidupan,” ungkap Hadi.
Lebih lanjut, Hadi menjelaskan filsafat dan kebijaksanaan itu harus berjalan beriringan. Filsafat digunakan untuk mencari pemahaman mendalam tentang hidup, sedangkan kebijaksanaan untuk menerapkan pemahaman tersebut dalam setiap langkah kehidupan. Keduanya merupakan labirin kehidupan dalam kehidupan manusia. (Zak/Wil)