Sambutan Rektor UMM untuk pembukaan Djazman English Scholarship & Seminar Internasional. (Foto: Faqih Humas) |
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah menjadi garda terdepan perkaderan mahasiswa di Persyarikatan Muhammadiyah. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Fauzan, M.Pd. pada pembukaan Djazman English Scholarship & Seminar Internasional. Adapun agenda itu digelar di UMM pada 08 Mei 2023 lalu
Dalam acara yang bertajuk “Internasionalisasi Gerakan Inklusif Berkemajuan” itu, Rektor UMM menegaskan bahwa IMM dengan cepat mampu menjawab salah satu tujuan dari Muktamar Muhammadiyah ke-48. Yakni Internasionalisasi Muhammadiyah. “IMM sangat cepat, belum genap satu tahun pasca Muktamar Muhammadiyah ke-48, IMM sudah menjawabnya dengan kegiatan pengkaderan internasionalisasi ini,” tegasnya.
Baca juga: Takjub akan Arsitektur hingga Dicibir Karena Kerudung, Begini Cerita Staf UMM di Polandia
Adapun program Djazman English Scholarship akan dilaksanakan selama tiga bulan di UMM. Ada 30 peserta yang sudah lolos seleksi dari ribuan pendaftar yang berasal dari kader IMM se-Indonesia.
Fauzan juga menaruh harapan bedar kepada seuruh peserta agar bisa mengembangkan kemampuan bahasa Inggris dengan baik. “Kalian semua adalah kader pilihan. Maksimalkan potensi kalian lewat program ini sebagai wadah meningkatkan intelektualitas, mengingat kalian merupakan regenerator persyarikatan,” katanya.
Di sisi lain, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Irwan Aqib, M.Pd. mengungkapkan bahwa ada filosofi kenapa program itu dinamai dengan Djazman. Nama itu berasal dari nama seorang tokoh Muhammadiyah Djazman Al-Kindi, pendiri IMM yang memiliki spirit perkaderan dan intelektualitas yang tinggi. “Pemilihan nama Djazman Al-Kindi ini tentu memiliki alasan. Salah satunya berkat pemikirannya yang kosmopolit,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan, perkaderan menjadi kunci berlangsungnya suatu gerakan yang ada. Tanpa adanya perkaderan, tidak ada orang-orang yang mampu m melanjutkan perjuangan. Perkaderan ibarat lingkaran proses. Pasti ada masa di mana digantikan dengan yang lebih kuat dan baik.
Baca juga: Lewat CoE UMM, Anak Muda Pasti Lulus Tepat Waktu dan Pasti Bekerja
Hal tak jauh berbeda disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM Abdul Musawir Yahya, M.H. Ia menyampaikan bahwa IMM memiliki komitmen besar kepada peryarikatan Muhammadiyah untuk meningkatkan kaderisasi di lingkungan mahasiswa. Termasuk di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Komitmen IMM merupakan wahana kaderisasi pertama yang ada di ranah mahasiswa. IMM siap untuk mewadahi kader-kader yang ingin mengembangkan berbagai potensinya,” ungkapnya.
Terakhir, Abdul berpesan kepada seluruh kader IMM se-Indonesia untuk turut andil dalam memajukan Muhammadiyah dan Bangsa Indonesia. Bisa dimulai dari niat sungguh-sungguh menuntut ilmu. Pun dengan memberikan solusi serta gagasan-gagasan berkemajuan.
“Jangan pernah merasa bosan dengan berproses. Lontarkan setiap gagasan serta kritik berkemajuan untuk pembangunan persyarikatan dan bangsa” ujarnya. (faq/wil)