Dirjen Riset dan Pengembangan RI Bagikan Formula STORY di Wisuda UMM

Author : Humas | Selasa, 25 Februari 2025 09:05 WIB
Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek RI Dr. Mohammad Fauzan Adziman, S.T., M.Eng memberikan orasi ilmiah di depan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (Foto : Lintang Humas)

Perubahan teknologi yang sangat cepat mendorong manusia untuk secara seimbang beradaptasi. Untuk itu, diperlukan ide-ide kuat untuk mengimbangi hal tersebut. Itulah yang disampaikan oleh Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek RI Dr. Mohammad Fauzan Adziman, S.T., M.Eng dalam orasi ilmiahnya di depan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 25 Februari ini. 

“Tuntutan zaman saat ini dan ke depan tidak cukup hanya dengan bekerja secara normatif, namun juga harus mampu mengembangkan inovasi baru. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun berkarir di luar negeri, saya ingin membagikan formula STORY yang bisa jadi penduan bagi teman-teman wisudawan,” katanya.

Baca juga : Penutupan DQLP, Dorong Dosen dan Karyawan Jadikan Alquran Kurikulum Kehidupan

Berkat perjalanan yang cukup panjang tersebut, ia menyadari pentingnya kemampuan bercerita atau STORY dalam menjalani kehidupan belajar dan juga karir. STORY adalah singkatan dari Step by step, Target oriented, Open minded, Realistic, dan You. Dengan menghargai proses, fokus berorientasi pada target, berpikiran terbuka, dan mengelola keterbatasan, serta selalu berupaya mejadi pribadi yang lebih baik, anak muda akan menemukan kesuksesan dalam hidup.

Ia juga bercerita, selain menjabat sebagai aparat negara, ia merupakan diaspora technopreneur Indonesia di Oxford dan sekaligus Co-Founder dan Direktur Alloyed Ltd di Inggris yang sudah berdiri sejak tahun 2017. Ia juga aktif di berbagai komunitas dan turut membantu perumusan kebijakan presiden perihal hilirisasi terkait nikel. Menurutnya, kekayaan sumber daya alam Indonesia berpeluang besar menjadi tulangpunggung pengembangan energi terbarukan. Untuk itu, Ia menyebut hal penting yang perlu dipersiapkan yaitu, adaptif terhadap inovasi dan perubahan, interdisiplinarity, serta kreativitas tanpa batas. 

 “Sekarang, waktunya dunia terbangun dan melihat Indonesia. Teman-teman wisudwan, Saya merasa bangga dengan pencapaian teknologi dan produk yang telah dihasilkan dan bisa di konsumsi oleh kita sendiri. Termasuk sederet inovasi yang sudah diciptakan oleh sivitas akademika UMM. Saya percaya, jerih payah yang sudah dilakukan selama menjadi mahasiswa UMM bisa memberikan banyak sekali manfaat,” jelasnya

Di sisi lain, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM melirik peluang besar dari ribuan wisudawan UMM terhadap kemajuan pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan, tujuan lembaga pendidikan tinggi saat ini adalah menghasilkan sumber daya manusia unggul dan berkualitas tinggi untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Pendidikan dapat memanusiakan manusia, melahirkan manusia mandiri dan juga bermartabat. Pendidikan tinggi yang berkualitas dapat direalisasikan dengan meningkatkan mutu. Menurutnya, mutu merupakan aset yang strategis serta menjadi pondasi untuk menghasilkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.

“Keberhasilan pendidikan bisa kita lihat dari bagaimana para mahasiswa sebagai agent of change berkontribusi bagi bangsa. Selain itu, melakukan hilirisasi untuk Indonesia juga harus terus diupayakan,” sambungnya.

Baca juga : Ilmu Komunikasi UMM Ajari Cara Manajemen Event yang Baik

Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si sangat mengapresiasi pencapaian para mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan studi dengan membanggakan. Nazar juga menyoroti pentingnya keberlanjutan bidang riset dan pengembangan manusia. Menurutnya, salah satu tugas mulia sebagai insan akademik adalah untuk terus menerus memecahkan permasalahan dan memberi kemanfaataan masyarakat baik di bidang, sosial, budaya, hingga teknologi.

“Impian besar UMM adalah untuk terus berkontribusi dan memberikan temuan baru di segala bidang kebutuan industri dan masyarakat. Sekali lagi, selamat dan sukses anak-anakku. Fastabiqul Khairat, teruslah belajar, dan teruslah mencari tantangan dan kesulitan agar mendapatkan kemudahan dan kebahagiaan,” tuturnya. (din/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image