Mahasiswa saat menyimak seminar nasional yang diadakan oleh FKIP UMM. (Foto: istimewa) |
Berbagai perubahan yang tak terduga menjadi tantangan dalam sistem pendidikan Indonesia. Salah satunya percepatan digitalisasi informasi. Hal tersebut ditegaskan Direktur Eksekutif APCE Unesco C2C Prof. Dr. Ignasius D.A Sutapa, M.Sc. dalam Seminar Nasional Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). agenda yang berlangusng pada 26 Januari 2023 itu diikuti lebih dari 1.500 peserta.
Ignasius mengatakan bahwa di era ini siswa berpeluang besar untuk mendapatkan informasi lebih cepat dari pada guru. Meski demikian, teknologi bukan menjadi sesuatu yang menakutkan. Para insan pendidikan dapat bersinggungan dan menjadikannya sarana pendukung agar proses belajar mengajar berjalan secara optimal.
“Masalahnya adalah keandalan dalam menggunakan digital masih belum dicapai oleh tenaga pendidik saat ini. Contohnya saja seperti cara mengirim dan menerima informasi melalui gawai. Ada banyak tenaga pendidik yang kurang piawai dalam melakukan banyak hal menggunakan teknologi,” katanya.
Baca juga: Sosiolog UMM: Stop Beri Gift Kepada Konten Eksploitasi
Menurutnya, penguasaan teknologi merupakan hal yang strategis dan harus dilakukan. Digitalisasi pendidikan juga menjadi momentum yang tepat untuk beradaptasi dalam membangun iklim produktif dan efektif baik di perguruan tinggi, SMA, SMP maupun SD. Guru dapat mengkolaborasikan berbagai proses edukasi dengan transformasi digital, menyeimbangkan sistem pendidikan agar selaras dengan zaman.
"Guru harus mampu menapaki perubahan zaman dan mendidik generasi muda sesuai zamannya. Dengan begitu akan lahir generasi penerus bangsa yang mumpuni, punya kemampuan sesuai zaman, dan bersaing dengan baik. Transformasi digital juga dapat menjadi keniscayaan untuk Indonesia yang lebih maju, mandiri, berdaulat, dan berbudaya dengan nilai-nilai Pancasila," tegas Ignasius.
Baca juga: Seminar Internasional UMM: Perpustakaan Desa Kunci Pengembangan Literasi
Hal senada juga disampaikan Dr. Romi Iswanti dari Direktorat Pendidikan Profesi Guru. Ia berpesan agar guru selalu berjuang dan tidak menyerah untuk mencerdaskan bangsa. Guru harus mampu beradaptasi dengan era masa kini agar anak-anka didiknya juga mendapatkan skill yang sesuai dengan zamannya.
“Pendidik harus membuka diri terhadap perkembangan teknologi. Pun dengan kemauan untuk meningkatkan literasi dan kapabilitas untuk menjawab tantangan era disrupsi,” tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. berharap seminar ini dapat merumuskan transformasi digital dengan baik. Sehingga para pendidik bisa membekali diri dengan berbagai kemampuan yang dibutuhkan untuk mendidik anak bangsa.
“Ilmu itu tidak bisa dicapai tanpa adanya enam hal yaitu kecerdasan, semangat yang tinggi, keinginan kuat, rasa haus akan ilmu, menghargai guru dan dijalankan dalam waktu yang lama. Jika smeua hal ini dilakukan dengan tekun, maka ilmu akan didapatkan kemudian dimanfaatkan untuk masyarakat,” tandasnya. (ris/wil)