Dosen UMM Raih Penghargaan Social Impact Award di Gelaran Nasional

Author : Humas | Rabu, 28 Juli 2021 15:18 WIB
Fatih berhasil meraih penghargaan Social Impact Award. (Foto: Istimewa)
Angkat isu perkembangan teknologi dan Hak Asasi Manunia (HAM) dalam hukum, Sholahuddin Al-Fatih, S.H., M.H. dapatkan penghargaan Social Impact Award. Penghargaan ini dikeluarkan oleh Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB) pada acara Seminar Nasional Artificial Intelligence dalam Bidang Hukum di Era Teknologi Informasi pada Kamis (22/07).
 
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut bercerita bahwa pada projek tulisannya ini, ia mengulas tentang perilaku masyarakat Indonesia dalam bersosial media. Fatih melanjutkan meskipun perkembangan teknologi sangat pesat, namun mayarakat tidak memiliki literasi yang baik dalam menyikapi teknologi tersebut.
 
“Meskipun berpendapat dalam ranah sosial media merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) namun jika tidak dikontrol dengan baik, hal tersebut akan memunculkan dampak-dampak negatif. Dampak tersebut dapat berupa penyebaran berita bohong, penipuan, hacking, serta pencemaran nama baik,” ungkap Fatih menerangkan.
 
Untuk menghindari dampak-dampak buruk tersebut, dosen kelahiran Gresik ini memberi beberapa solusi. Menurutnya, tiap orang harus memiliki batasan moral dan kontrol yang baik. Jadi, kebebasan berpendapat di sosial media bisa diwujudkan secara bertanggungjawab. Selain kesadaran Individu, pemerintah juga harus melakukan langkah-langkah konkrit untuk mengurangi dampak negatif yang timbul dari dunia maya. 
 
“Bisa saja pemerintah melakukan pembatasan kepemilikan gadget berdasarkan kelompok usia untuk melindungi anak dibawah umur. Pemerintah juga bisa melakukan pembatasan penggunaan akun media sosial dengan batasan usia minimal 17 tahun. Lalu adapula pemblokiran akun yang bermuatan SARA. Cara terakhir yakni dengan mengkampanyekan konten positif,” ungkap Fatih.
 
Selain Fatih, salah satu Instruktur Laboratorium FH UMM, Ilham Dwi Rafiqi juga mendapat penghargaan sebagai Best Presenter. Terakhir, Fatih berharap masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam  berkomentar ataupun memposting sesuatu di dunia maya, terutama di media sosial. “Semoga masyarakat bisa terus membenahi diri dan menjadi lebih santun dalam berinteraksi secara virtual. Sehingga tidak ada lagi konten-konten hoaks, hate speech, penipuan dan hal buruk lainnya di dunia maya,” tandasnya. (syi/wil)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image