Duta Besar Mesir menyampaikan pidatonya diatas podium wisuda (Foto : Lintang Humas). |
Di hadapan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 16 Mei 2024, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hassan Farag Eishemy berikan pesan penting. Ia menekankan bahwa ilmu pengetahuan menjadi warisan yang sangat berarti. Bahkan nabi saja tidak pernah mewariskan dinar maupun dirham melainkan memberikan warisan berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Dari situ sudah jelas bahwa ilmu itu sangatlah penting. Itu sangat selaras terhadap wisudawan kampus putih yang saat ini baru saja di wisuda dan mendapatkan ilmu selama perkulihaan di kampus putih.
“Ilmu juga bisa menjadi perisai dalam membentengi kita dari penyimpangan serta menjadi salah satu kunci jalan menuju surga. Allah memudahkan jalan menuju surga bagi orang yang berjalan untuk menuntut ilmu,” tegasnya.
Baca juga : Pewarna Makanan dari Ekstraksi Serangga? Begini Penjelasan Pakar UMM
Lebih lanjut, pria itu menjelaskan bahwa wastiyyah atau moderasi juga menjadi salah satu hal yang harus dipegang teguh dalam kehidupan. Moderasi yang dimaksud adalah tetap berada di jalan tengah dan tidak ekstrem dalam menyikapi suatu hal. Itu juga menjadi pegangan untuk tetap memberikan sikap terbaik terutama di masyarakat agar tidak gegabah dalam mengambil segala keputusan
“Di zaman sekarang, kita berada pada kondisi yang mendesak untuk mampu memflitrasi produk dari moderasi yang liberal. Banyak penyimpangan dari hasil kesalahpahaman akan konsep moderasi. Dan menjadi tugas kita juga untuk mengembalikan pandangan moderasi itu kepada nilai-nilai Islam,” pesannya
Di sisi lain, Rektor UMM memberikan tips bagi lulusan kampus putih untuk tidak menjadi korban dari jebakan keberhasilan. Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si. menegaskan bahwa saat ini banyak sekali orang yang terjebak akan hal itu. Menurutnya, itu disebabkan karena sudah merasa dirinya cukup dan tidak mengembangkan diri.
Baca juga : Dosen UMM Gagas Pemilu Langsung Hakim MK, Sabet Juara Nasional
“Tantangan di masyarakat itu sangat kompetitif, banyak sekali algoritma problem dan salah satunya adalah succsess trap. Perlu saya tekankan bagi wisudawan untuk terus meningkatkan kemampuan skill, kreatifitas, dan responsifitas untuk menjawab tantangan bagi pribadi dan tentunya berlanjut untuk masyarakat,” tegasnya
Sementara itu, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. selaku Ketua Badan Pembina Harian UMM menyampaikan bahwa kampus putih ini dapat diibaratkan sebagai rahim kedua bagi mahasiswa. Hal itu mengingat UMM sudah menjadi tempat kepercayaan orang tua para wisudawan sebagai wadah untuk menimba ilmu. Kampus putih juga memberikan berbagai hal yang terbaik dalam membesarkan, merawat, serta memberikan bekal untuk menghadapi masa depan.
“Kampus ini sudah menjadi rahim kedua bagi kalian. Kalian dibesarkan, dididik, dan diberikan wadah terbaik. Tidak usah sungkan-sungkan untuk kembali kepada UMM untuk studi, kerjasama, atau yang lain sebagainya. Selamanya darah daging UMM itu melekat pada diri kalian dan kalian juga pasti tetap menjadi anak kebanggaan UMM,” pesannya. (faq/wil)