Para wisudawan yang disumpah pada gelaran wisuda UMM. (Foto: Haqi Humas) |
Dari tahun ke tahun dunia menghadapi berbagai tantangan besar mulai dari isu kekerasan, lingkungan, sampai ke masalah kesehatan. Untuk menghadapi tantangan - tantangan tersebut perlu adanya kolaborasi antar negara. Begitulah sambutan pembuka acara wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang disampaikan oleh H.E. Mrs Askin Asan Duta Besar (Dubes) Turki untuk Indonesia. Gelaran tersebut diadakan secara luring di Dome UMM pada Selasa (29/3) lalu.
Asan sapaan akrabnya menjelaskan bahwa ada beberapa tantangan yang sedang dihadapi oleh dunia. Pertama adalah isu kesehatan, khususnya pandemi covid-19 yang tengah melanda dunia beberapa tahun terakhir. Pandemi ini telah menjangkit 175 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan kematian sebanyak 3,5 juta orang. Untuk menangani masalah, tersebut perlu adanya distribusi vaksin yang cepat di masyarakat.
“Oleh karenanya, akan sangat baik jika negara-negara melakukan kolaborasi dalam pengembangan vaksin untuk mengatasi pandemi. Tantangan yang kedua adalah isu kekerasan dan perang yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir. Selama tahun 2021, telah tercatat delapan perang yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Jumlah orang yang dievakuasi juga meningkat selama empat tahun terakhir. Total ada 82,4 juta orang yang mengungsi hingga akhir tahun 2020,” ungkap Asan.
Asan melanjutkan, tantangan lain yang dihadapi dunia adalah perubahan iklim yang ekstrem. Untuk mengatasi masalah iklim tersebut, beberapa negara telah beralih ke teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan. Turki dan Indonesia sama-sama sedang melakukan pengembangan mobil listrik. Dengan sumber energi yang melimpah di Indonesia dan teknologi yang dimiliki Turki, maka pengembangan energi terbarukan akan melalui proses yang semakin cepat.
“Dalam menghadapi tantangan ke depan, tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu perlu adanya kolaborasi antar negara. Kolaborasi ini tak hanya membuat sebuah negara menjadi mandiri dan kuat, tetapi juga dapat membatu negara lain yang sedang dalam kesusahan. Dan para wisudawan diharapkan menjadi generasi penerus yang mampu mewujudkan kolaborasi dan menghadapi tantangan dunia,” Ujar Asan mengakhiri.
Senada dengan Asan, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd., mengatakan bahwa selain diajarkan masalah akademik, para wisudawan juga telah diberi kompetensi leadership. Kompetensi ini berguna untuk membentuk sebuah kemampuan problem solving. Untuk itu dalam menghadapi tantangan dunia para wisudawan harus memiliki jiwa percaya diri, tangguh, memiliki integritas yang kuat, serta berbakti pada kedua orang tua.
“Kehadiran saudara-saudara di tengah masyarakat berguna untuk mengatasi masalah. Bukan malah sebaliknya, memberikan masalah bagi masyarakat. Oleh karenanya, jangan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Jadilah percikan mutiara yang mampu mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang,” tandasnya mengakhiri. (syi/wil)