penampilan dari siswa sekolah dasar dalam acara pusat unggulan Pembimbing Individu Berkebutuhan Khusus (IBK) di UMM. (Foto: Wildan Humas) |
Dalam rangka membentuk dunia yang inklusif, Fakultas Psikologi (Fapsi) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan pusat unggulan Pembimbing Individu Berkebutuhan Khusus (IBK). Agenda yang dilaksanakan pada 28 Oktober 2022 ini turu mengundang berbagai sekolah dan pusat terapi IBK untuk menandatangani kerjasama.
Adapun Center of Excellence yang melengkapi lebih dari 40 CoE UMM tersebut resmi diluncurkan oleh Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. Menariknya, pada agenda itu ada penampilan dari siswa-siswi berkebutuhan khusus berupa tari dan pembacaan puisi.
Dekan Fapsi UMM, Muhammad Salis yuniardi, Ph.D. menjelaskan ada tiga hal yang dilakukan pihaknya untuk menciptakan dunia yang inklusif. Utamanya bagi IBK yang seharusnya mendapatkan hak dan kesempatan yang sama, serta penyesuaian kebutuhan. Hal pertama yang Fapsi UMM upayakan adalah komitmen menjadi fakultas yang terbuka bagi siapapun.
“Sejak 2007 kami sudah berkomitmen dalam pendidikna inklusif. Maka, kami siap menerima mahasiswa yang berkebutuhan khusus. Tahun ini ada dua yang Autism Spectrum Disorder dan dua mahasiswa tuna daksa. Untuk tahun depan, kami akan memprioritaskan IBK agar bisa masuk dan diterima di fakultas kami,” tambahnya.
Kemudian yang kedua adalah mengupayakan pembimbing IBK yang baik. Salah satunya melalui pengajuan sertifikasi ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) terkait pembimbing IBK yang ssudah disetujui. Hal ini juga berefek pada hal yang ketiga yakni pendirian CoE pembimbing IBK. Dalam program ini, mahasiswa dan alumni tidak hanya diberikan skill untuk mendampingi IBK tapi juga merancang dan mengatur program bagi IBK. Pun dengan kemampuan mendirikan pusat terapi.
Baca juga : Humas Infokom UMM Dipercaya Wakili Jatim di Ajang Anugerah Humas Diktiristek Nasional
Salah satu mitra, Kepala SDN 1 Junrejo Sri Winarti menilai program ini merupakan inovasi yang bagus. Terutama bagi teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan adanya CoE tersebut, akan muncul banyak sumber daya manusia (SDM) skillful yang bisa membantu menciptakan dunia yang inklusif. Apalagi SDM untuk mendampingi IBK akan bertahan. Tidak akan tergerus zaman dan digantikan oleh robot maupun teknologi.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan mengapresiasi CoE kedua yang sukses diluncurkan Fapsi UMM. ia menjelaskan, program ini memang dirancang untuk mendekatkan mahasiswa maupun alumni dengan kebutuhan di masyarakat dan industri. Apalagi melihat kenyataan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab menyiapkan SDM yang mumpuni.
“Tentu saya berharap Fakultas Psikologi mampu menjadi motor penggerak bagi CoE-CoE lain yang tersebar di amsing-masing prodi UMM. Dengan begitu, akan lahir banyak pemuda penerus bangsa yang siap menghadapi beragam masalah dan tantangan di masyarakat serta masa depan,” pungkasnya. (wil)