Fisioterapi UMM Gelar Event Exchange Student dengan Mahasiswa Asing

Author : Humas | Jum'at, 26 Juli 2024 07:32 WIB

Foto bersama agenda The 2nd International Night Collaboration 2024 (Foto : Istimewa) 

Auditorium kampus I Universitas Muhammadiyah Malang terlihat berbeda awal Juli lalu. Terlihat pernah-pernik bendera dari berbagai negara turut menarik perhatian. Hal itu tak lepas dari agenda The 2nd International Night Collaboration 2024 yang dilaksanakan Prodi Fisioterapi UMM. Turut hadir para mahasiswa dari berbagai negara untuk meramaikan dan mendukung. 

Agenda ini dibuka langsung oleh sekretaris prodi Ali Multazam, S.Ft., Physio., M.Sc. Ia mengatakan bahwa giat tersebut merupakan kali kedua dilaksanakan yang menjadi rangkaian akhir dari kegiatan pertukaran pelajar internasional. Menariknya, karena tema tahun ini adalah indonesian traditional culture, para mahasiswa yang hadir juga mengenakan pakaian tradisional Indonesia maupun negaranya.

Baca Juga : IPK Pas Pasan, Alumni UMM ini Kerja di Exxon Mobil

“Harapannya para mahasiswa internasional semakin tahu dan mengenal budaya kita. Ini juga menjadi cara diplomasi kita untuk menyebarkan betapa bagusnya budaya kita. Mereka juga diperkenankan untuk emnggunakan pakaian tradisional negara masing-masing,” tambahnya.

Adapun gelaran tersebut dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni tari. Tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari berbagai negara lain. Hal itu sebagai cara UMM memberikan kesan baik bagi para mahasiswa dari berbagai negara. Beberapa mahasiswa berasal dari Pakistan, Thailand, negara-negara Eropa, Afrika, bahkan juga Timur Tengah.

Keseruan itu juga dirasakan Jidipa Mettajetowimut dan Kanokwan Ang-inarasong, mahasiswa pertukaran asal Mahidol University, Thailand. Menurutnya, ada berbagai hal menarik selama dia tinggal di Indonesia, khususnya di kampus UMM. Meski berada di kawasan yang sama yakni Asia Tenggara, namun ternyata ada beberapa perbedaan yang membuatnya harus belajar kembali.

Baca juga : PAI UMM Terjunkan Mahasiswa untuk Mengajar di Sekolah Malang-Batu

“Saya sangat bersyukur bisa datang ke sini. Orang-orangnya ramah, termasuk para mahasiswa dan dosennya. Apalagi teman-teman buddy juga sangat membantu ketika kami butuh bantuan. Kami juga belajar banyak tentang fisioterapi dan alat-alat yang mungkin berbeda dibandingkan dengan Thailand. Semoga ini menjadi pengalaman yang berarti dan saya juga ingin bisa kembali ke sini bertemu teman-teman lain," tegas Jidipa mengakhiri. (*/Wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image