Unit Kursus Bahasa Asing (KBA) Universitas Muhamamdiyah Malang (UMM) saat mengadakan Gebyar Budaya dan Pelatihan Singkat bahasa asing di kawasan Car Free Day (CFD) jalan Ijen. |
SEBAGAI kota pendidikan dan pariwisata, kota Malang menjadi jujugan wisatawan maupun perantau dari berbagai negara. Untuk itu, masyarakat di kota Malang mesti dinamis dan mampu berkomunikasi dengan pendatang yang berbicara dalam ragam bahasa.
Menyikapi hal tersebut sekaligus sebagai peringatan hari jadi kota Malang ke-103 di bulan April, unit Kursus Bahasa Asing (KBA) Universitas Muhamamdiyah Malang (UMM) mengadakan Gebyar Budaya dan Pelatihan Singkat bahasa asing di kawasan Car Free Day (CFD) jalan Ijen, Ahad (16/4).
Kepala KBA UMM, Dr. Sri Hartiningsih, MM menyatakan warga Malang penting untuk belajar bahasa asing. “Kota Malang tak hanya jadi tuan rumah bagi mahasiswa, tapi juga wisatawan asing. Selain itu, kemajuan zaman menuntut kita untuk belajar tak hanya di dalam negeri, tapi juga ke luar negeri,” terang Harti.
Pada gebyar budaya ini, sebanyak 140 mahasiswa KBA unjuk penampilan dari 6 negara, yakni Korea, Mandarin, Jepang, Perancis, Jerman, dan Arab. Tak hanya menyaksikan penampilan lewat panggung, KBA juga menyiapkan stan bagi pengunjung CFD untuk belajar ke-enam bahasa negara tersebut.
“Ini adalah warming-up, pengenalan pada masyarakat bahwa belajar bahasa itu penting. Ibaratnya, hukum untuk belajar bahasa asing itu sunnah muakad,” ujar Harti menganalogikan.
Tak sekadar tampil, mahasiswa KBA juga akan mendapatkan penilaian. Nantinya, kelas dengan nilai tertinggi akan berkesempatan tampil pada malam inagurasi yang diselenggarakan Mei mendatang. (ich/han)