Guru Besar FAI UMM Dikukuhkan, Bikin Model EMAS Baca Kitab Gundul

Author : Humas | Jum'at, 12 Januari 2024 13:36 WIB
Prof. Dr. Abdul Haris, MA. (Foto : Istimewa).

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mengukuhkan guru besar, 13 Januari ini. Kali ini datang dari Fakultas Agama Islam (FAI), yakni Prof. Dr. Abdul Haris, MA. yang sukses meraih predikat sebagai guru besar bidang ilmu pendidikan bahasa Arab. Menariknya, ia telah menciptakan metode ‘EMAS’ yang menjadi jalan pintas dalam pembelajaran membaca kita gundul. Adapun Haris merupakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang serta merupakan alumnus dari Sudan.

Dalam orasi ilmiahnya, Haris menjelaskan bahwa keterampilan membaca dan memahami kitab gundul sampai saat ini masih menjadi problem bagai mereka yang belajar bahasa Arab di Lembaga-lembaga pendidikan termasuk di pesantren. Ada dua problem utama yang menyebabkan problem dalam membaca kitab gundul, yakni kurang kekayaan kosa kata, dan kurang pemahaman terhadah kaidah-kaidah gramatika bahasa Arab yang fungsional.

Baca juga : Aldin, Mahasiswa UMM yang Rasakan Serunya Magang di Kedubes Ceko 

Maka, model ‘EMAS’ yang ia ciptakan menjadi kerangka konseptual yang bagus untuk menentukan langkah-langkah sistematis dalam proses pembelajaran membaca kitab gundul yang lebih mudah dan relatif lebih cepat. Ada empat langkah yang dilakukan dalam proses pembelajarannya. Diawali dengan E, yakni expand vocabularies. Tahap ini dilakukan untuk memberikan bekal kosa kata yang cukup. Hal ini dilakukan dengan mengajarkan beberapa teks Arab yang berharakat yang relevan dengan bidang studinya.

Kedua, yakni M atau Mastery the Functional Grammar yakni kuasai gramatika yang fungsional. Di sini para peserta didik diajari berbagai kaidah-kaidah nahwu. Kemudian dilanjutkan dengan tahap A atau apply the jie sam soe, yakni terapkan analisis jie sam soe. Langkah ini merupakan langkah sederhana untuk menganilis struktur kalimat yang mudah yang berbasis pada pemahaman tentang tiga unsur utama pembentuk dan pengembang kalimat yakni SPP (Subjek, Predikat, dan Pelengkap). Dengan model analisis ini tidak banyak kaidah-kaidah gramatika yang harus dikuasi tapi cukup mendeteksi tiga peran kata terkait.

Baca juga : Pakar Bahasa Indonesia Soroti Buku Cetak dan E-book

Terakhir, yakni tahap S yaitu support with more exercises atau dibantu dengan banyak latihan. Pada tahap ini, latihan-latihan membaca teks bahasa Arab yang tidak berharakat dilakukan. Mulai dari kalimat yang sederhana sampai dengan teks-teks yang berhubungan dengan bidang yang menjadi kajiannya.

“Semoga model ini bisa menjadi salah satu solusi dalam memberikan pengajaran terkait membaca kitab gundul. Utamanya mereka-mereka yang ingin membaca kitab gundul namun bingung mulai dari mana. Maka, model EMAS bisa dicoba untuk membantu dalam proses pembelajaran,” pungkasnya mengakhiri dalam proses pengukuhannya. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image