Dr Haedar Nashir (kiri) saat membuka Raker, Jumat (11/12) |
RAPAT Kerja Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir MSi, Jumat (11/12). Dalam acara yang berlangsung mulai Jumat hingga Ahad (11-13/12) ini, Haedar mengungkapkan bahwa pendirian LP3M ini merupakan amanat dari Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar Agustus lalu.
“Sesungguhnya ini merupakan aspirasi dari teman-teman pondok pesantren kepada pusat, dan saat muktamar lalu para muktamirin sepakat untuk mendirikan lembaga atau majelis khusus yang menangani Pondok Pesantren Muhammadiyah,” kata Haedar.
Dengan adanya lembaga ini, menurut Haedar, setidaknya ada beberapa tugas yang diemban oleh LP3M. Pertama, LP3M mengidentifikasi pesantren mana saja yang berdiri di bawah Persyarikatan Muhammadiyah. “Kan ada beberapa pesantren yang langsung didirikan PP Muhammadiyah, ada yang didirikan oleh PWM (Pengurus Wilayah Muhammadiyah) danPCM (Pengurus Cabang Muhammadiyah),” ujarnya.
Selain yang dibawah persyarikatan, LP3M harus mengidentifikasi pesantren mana saja yang didirikan oleh perseorangan namun kultur pesantrennya Muhammadiyah. “Bisa saja itu orang yang pernah bersekolah di Muhammadiyah atau mantan pengurus yang kemudian mendirikan pesantren. Seperti inilah tugas yang harus diemban oleh LP3M,” kata Haedar.
Yang kedua, yakni menentukan corak atau karakter pendidikan pesantren. Haedar bercerita, saat masa pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah, ia memotong mata rantai pesantren tradisionil yang saat itu berkembang. “Pesantren pada masa itu hanya mengajarkan ilmu agama, sedangkan hanya sekolah milik Belanda saja yang mengajarkan ilmu-ilmu sains. Ahmad Dahlan mencoba mengintegrasikan dua ilmu tersebut dalam sekolahnya,” tuturnya.
Ketiga, yaitu penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pengajarnya, yakni guru atau kiainya. Guru-guru dan kiai di Muhammadiyah menurut Haedar banyak memiliki jaringan dan relasi yang luas. “Jaringan itulah yang harusnya dikembangkan untuk pengembangan pesantrennya kedepan,” katanya.
Rektor UMM yang juga Ketua PP Muhammadiyah bidang Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mengatakan, pesantren di Muhammadiyah harus ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya. “Pesantren inilah salahsatu jalan bagi Muhammadiyah untuk mencetak kader-kader yang tak hanya paham ilmu agama saja namun juga ilmu-ilmu sains yang berguna untuk kemaslahatan umat,” ucap Muhadjir.
Dalam pembukaan Raker ini juga turut hadir Ketua LP3M, Dr Maskuri Med dan konsultan ahli LP3M Ustad Muhammad Muqoddas. (zul/han)