Alamsyah, S.Pd., M.Pd., M.M, alumni Pendidikan Bahasa Indonesia UMM yang mendapatkan penghargaan 'Education Inspirator' dari lembaga International Human Resources Transformation Neuro Linguistic Programming (HRNLP). Foto: Istimewa |
Neuro linguistic memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Apalagi metode ini sering digunakan dalam perusahaan atau instansi besar yang sering kali efektif dalam meingkatkan produktivitas. Hal tersebut diucapkan oleh Alamsyah, S.Pd., M.Pd., M.M, yang merupakan alumni Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia sukses mendapatkan penghargaan sebagai 'Education Inspirator' dari lembaga International Human Resources Transformation Neuro Linguistic Programming (HRNLP) pada Desember ini.
Adapun Alam saat ini diamanahi sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al Irtiqo' Kota Malang. Ia bercerita bahwa selepas lulus dari UMM, ia langsung mengikuti course di lembaga The National Federation of Neurolingustic Programming, USA. Ia mulai dari yang dasar hingga mampu menjadi coach.Selama menjadi coach, ia lebih fokus terjun pada motivator pendidikan dengan metode neuro linguistik. Adapun neuro linguistik adalah pendekatan untuk merubah motivasi melalui pola pikir dengan optimalisasi panca indera dan alam bawah sadar. Oleh karena itu, dengan terbentuknya motivasi positif dalam diri guru dan siswa, diharapkan bisa berefek pada performa dan prestasi yang diraih.
"Saat ini fokus saya pada penerapan neuro linguistik dalam dunia pendidikan. Utamanya untuk meningkatkan motivasi belajar dan berkarya para pendidik serta peserta didik," ucapnya.
Baca juga: Seminar Internasional UMM Kupas Hak Perempuan di Mata Global
Pria asli Pulau Kalu Kalukuang, Kabupaten Pajangkene Sulawesi Selatan ini menjelaskan bahwa neuro linguistik yang ia implementasikan berhubungan dengan human resource. Sehingga ada perpaduan ilmu pendidikan dan manajemen. Melalui pandangan ini, seorang konselor bisa dengan mudah melihat kekurangan motivasi guru maupun siswa.
Lulusan magister pendidikan bahasa Indonesia dan manajemen ini kembali bercerita bahwa sejak kecil sudah tertarik menjadi guru. Faktor inilah yang membuatnya saat bergelut di dunia pendidikan. Apalagi saat kecil, lingkungan yang ia tinggali memiliki sedikit tenaga pendidik serta akses ke pendidikan. Hal itu pula yang mendorongnya menjadi seorang guru dan pendidik bagi anak bangsa.
Baca juga: Gaet Perusahaan Ternama, UMM Resmikan Lab CoE PLTS
Maka, UMM menjadi pilihan yang tepat baginya. Ia bersyukur bisa menimba ilmu di Kampus Putih karena banyak fasilitas yang mendukung impiannya. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) juga berkualitas serta senantiasa mengantarkan mahasiswa menjadi pendidikan profesional yang berakhlak mulia.
“Saya berharap metode neuro linguistik ini bisa diimplementasikan di pendidikan Indonesia. Khusunya dalam meningkatkan motivasi belajar di alam bawah sadar. Saya juga masih punya keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan agar ilmu yang saya punya semakin lengkap dan bisa berbagi ke pendidik-pendidik lain,” tegasnya mengakhiri. (haq/wil)