Suasana kajian tarhib ramadhan di Dome UMM (Foto: Rino/Humas) |
Menyambut datangnya bulan suci, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tingkatkan spiritualitas melalui Kajian Tarhib Ramadan. Agenda yang dilaksanakan di Dome tersebut turut mengundang Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur periode 2010-2015 Prof. Dr. Thohir Luth, M.A. sebagai pemateri. Ia memberikan tausiyah kepada para karwayan dan dosen kampus Putih pada Sabtu (2/4) secara luring dengan protokol kesehatan ketat.
Thohir, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa dalam kitab-kitab klasik maupun kontemporer telah disebutkan nama-nama lain dari puasa serta tujuannya. Secara umum simpulan yang bisa diambil yakni menjadi seorang muttaqin sebagaimana yang tertera di surat Albaqarah ayat 183. Menurutnya, seorang muttaqin ialah mereka yang memiliki integritas yang mumpuni, baik secara pribadi maupun integritas sosial.
“Muttaqin juga merupakan orang-orang yang memiliki kesholehan, baik secara individual serta sosial. Maka sebagai manusia, kita membutuhkan kekuatan yang dapat membantu dan menginspirasi. Satu di antaranya yakni kekuatan spiritual hablum minallah seperti berpuasa,” tambahnya.
Baca juga : Aussie Banget Corner UMM Terima Kunjungan Konjen Australia
Lebih lanjut, Thohir menjelaskan, Imam Ghazali dalam kitabnya menyebutkan bahwa kata “shiyam” lebih berkaitan dengan menahan diri atas persoalan diri yang berhubungan dengan material. Sementara kata “shoum” yang hanya tertera di surat Maryam dimaknai pada menahan diri akan persoalan spiritual, yakni ingin serta selalu semakin dekat dengan Allah SWT.
Thohir juga mengajak para dosen dan karyawan UMM untuk menyambur Ramadan dengan sebaik-baiknya. Hingga nantinya memunculkan kesan akhir untuk menjadi pribadi yang berintegritas. Lebih banyak menampakkan keteladanan dalam kehidupan kapanpun dan dimanapun kita berada.
“Dalam sirah nabawiyah, kita dapat melihat bahwa suksesnya syiar Islam yang dibawa Rasulullah bukan karena banyaknya ucapan di atas mimbar. Namun lebih kepada keteladanan yang selalu ditampakkan hingga mampu mencairkan mereka untuk memeluk agama Islam. Ssekali lagi, semoga Ramadan kali ini bisa menjadikan kita manusia-mansuia yang beriman dan bertaqwa,” tegasnya.
Baca juga : Ketua Ombudsman RI Bekali Maba UMM Jadi Future Leader
Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa bulan Ramadan selalu datang di setiap tahunnya. Namun, tidak semua orang dapat memenuhi datangnya bulan suci tersebut. Ada yang terhalang faktor usia dan kematian. Adapula alasan kedua yang lebih berbahaya yakni kurangnya sensivitas akan esensi Ramadan yang dimiliki.
“Maka, kajian tarhib ini menjadi salah satu upaya untuk menghidupkan rasa tersebut agar Ramadan kali ini dapat diisi dengan hal-hal baik dan bermanfaat,” tambahnya.
Selama bulan puasa, para karyawan dan dosen Kampus Putih akan senantiasa diajak untuk mengidentifikasi diri melalui kegiatan yang bernuansa spiritual. Fauzan juga berpesan untuk menjalakan ibadah puasa yang sebenar-benarnya, bukan hanya menahan lapar dan haus semata. (wil)