Pembagian Takjil dan Buka Puasa Gratis bagi masyrakat sekitar UMM (Foto : Istimewa) |
Berbagi dan menebar kebaikan menjadi salah satu komitmen yang tidak hanya dipegang teguh oleh Universitas Muhammadiyah malang (UMM) sebagai instansi. Para sivitas akademika Kampus Putih juga melakukannya dengan konsisten. Salah satunya pembagian menu buka oleh Kelompok Berbuat Baik (KBB) UMM. Setiap harinya, mereka membagikan lebih dari 230 nasi kotak bagi para jamaah dan masyarakat selama bulan Ramadan.
Thathit Manon Andini, M.Hum. selaku bendahara menjelaskan bahwa aktivitas ini sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu. Berawal dari program Jumat berbagi, kemudian berlanjut dan dikembangkan pada bulan suci Ramadan. Menariknya, banyak dosen dan karyawan yang turut memberikan sumbangan sehingga jumlah nasi yang diberikan selalu bertambah.
“Bukan hanya yang masih aktif, namun banyak pula dosen dan karyawan pensiun yang turut serta dalam kegiatan berbagi ini. Kami juga membuka kesempatan bagi pihak luar untuk ikut serta berdonasi dalam setiap kegiatan yang kami lakukan,” tambahnya.
Baca Juga : Ahda, Mahasiswa UMM Habiskan Ramadan di Negeri Gajah Putih
Thatit, sapaan akrabnya melanjutkan bahwa pembagian makanan tersebut dilakukan setiap hari di Masjid AR. Fachruddin UMM dan Masjid KH Bedjo Dermo Leksono RS UMM. Sebagian juga dibagikan kepada masyarakat untuk menu berbuka. Bahkan dulu sebelum pandemi, tidak hanya dua masjid saja tapi KBB juga menyediakannya di seluruh masjid UMM.
Menariknya, KBB tidak hanya melakukan kegiatan rutin semacam ini. Ada program insidental yang sering dilangsungkan, seperti pemberian stroller bagi mereka yang membutuhkan. Begitupun dengan penyaluran donasi ke para korban bencana yang beberapa waktu lalu terjadi.
Baca Juga : Pengalaman Mahasiswa UMM Berpuasa di Uni Emirat Arab
“Alhamdulillah, sampai saat ini ada lebih dari 50 trolly yang kami bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan seperti para penjual jamu. Saat membuka donasi, para warga juga sangat antusias dengan memberikan hal-hal terbaiknya,” ungkap dosen asal Kediri tersebut.
Thatit juga ingin agar KBB bisa menjadi salah satu wadah untuk berbagi dan membantu sesama. Di samping itu, KBB juga ingin bisa terus memfasilitasi para dosen dan karyawan untuk aktif berbagi serta menyisihkan sebagian hartanya.
“Kalau membaginya secara individu sendiri-sendiri, saya rasa akan sulit dan kurang efektif. Berbeda kalau pembagiannya dilakukan secara kolektif dan bersama. Insyaallah lebih mudah dan efisien serta lebih cepat sampai kepada mereka yang membutuhkan,” pungkas dosen prodi Bahasa Inggris tersebut. (*wil)