Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Rektor UMM saat mengunjungi Ponpes di Karangploso (Foto : Lintang Humas) |
Universitas Muhammadiyah Malang kembali mengembangkan kawasan baru yang berlokasi di Karangploso, Kabupaten Malang. Lokasi dengan luas 1,1 hektar itu digunakan untuk pengembangan dakwah Muhammadiyah di Jawa Timur dan dikelola bersama dengan pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Turut berkunjung Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. pada 11 November lalu.
“Kami tentu bersyukur karena UMM sebagai bagian dari Muhammadiyah diberi kemudahan untuk menambah ladang amaliyah berupa pondok pesantren modern. Apalagi lokasi yang, arsitektur dan lingkungan begitu bagus dan membanggakan,” kata Haedar.
Baca juga : Mahasiswa UMM Ini Koleksi Medali Motorcross hingga Jadi Perwakilan PON
Menurutnya, lembaga pendidikan yang berkemajuan harus iawali dengan membangun tradisi besar. Yakni mampu membangun ekosistem budaya alam pikiran dan perilaku sehari-hari yang menggambarkan muslim yang diberi mandat membangun peradaban. Apalagi Muhammadiyah juga telah mengukir sejarah panjang selama satu abad.
“Kami berharap mampu melahikan sumber daya insani yang tidak hanya punya akhlak dan moral yang baik, tapi juga cerdas, berilmu, berkemajuan, dan punya optimisme hidup menjadi pelaku sejarah masa depan,” tegasnya menambahkan.
Adapun lokasi baru milik UMM itu memiliki beberapa bagian. Salah satunya gedung utama empat lantai yang terdiri dari ruang kelas, perkantoran, hingga aula. Adapula asrama putra dan putri yang masing-masing memiliki tiga lantai dengan 13 kamar. Dilengkapi pula dengan sebuah masjid bergaya joglo dua lantai.
Baca juga : Vokasi UMM Siapkan Kerjasama dengan Negara Jerman
Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa aset baru yang dimiliki UMM ini akan memperkuat misi dakwah Muhammadiyah. Ke depan, kampus putih akan mengelolanya bersama PWM Jatim. “Mudah-mudahan dengan gedung dan lahan yang serba bagus ini, kita mampu melahirkan generasi harapan Muhammadiyah dan harapan bangsa,” pungkasnya mengakhiri. (*wil)