dr. Andi Abdillah SpB FINACS, dokter spesialis bedah Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). |
Kecelakaan bisa terjadi dimana dan kapan saja serta tidak dapat kita prediksi. Tidak hanya di lalu lintas saja tapi juga kecelakaan di tempat lainnya, seperti yang terjadi di Ken Park Surabaya beberapa waktu lalu. Salah satu dokter spesialis bedah Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Andi Abdillah SpB FINACS mengimbau para masyarakat untuk bertindak tepat saat berada di situasi tersebut.
Menurutnya, kecelakaan dapat menyebabkan luka ringan hingga luka berat. Dalam menghadapinya, masyarakat awam diharap tidak melakukan hal-hal yang malah memperparah keadaan hingga nanti petugas medis datang. Maka, ia memberikan beberapa langkah pertolongan pertama untuk mencegah risiko yang lebih parah.
“Hal pertama dan utama adalah jangan merasa panik. Kita harus bisa mengontrol diri sebagai orang yang ingin menolong agar tindakan yang diperbuat bisa baik pula. Kemudian, jika bisa memposisikan diri sebagai leader di lokasi kejadian, kita juga harus meminta orang-orang lain untuk ikut tenang. Selain itu juga menunjuk satu dua orang untuk segera mneghubungi pihak medis atau rumah sakit,” tuturnya melanjutkan.
Memeriksa kesadaran korban menjadi langkah yang ketiga. Andi, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa langkah ini melihat korban mana yang menjadi prioritas untuk ditolong. Dalam istilah medis, langkah ini disebut dengan triase. Yaitu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas dan dievakuasi ke fasilitas kesehatan.
“Korban yang tidak sadar, kemungkinan mengalami cedera pada bagian otak atau kepala, tulang belakang leher ataupun pendarahan dalam. Jadi kita memprioritaskan mereka yang mengalami luka berat,” tambahnya.
Selanjutnya, masyarakat juga diminta untuk memeriksa pernapasan dan kondisi luka yang diderita para korban. Menurut Andi, sangat penting untuk memeriksa pernapasan agar para korban tidak kekurangan oksigen usai mengalami kecelakaan. Langkah ini bisa dilakukan dengan screening, menanyakan pada korban mengenai keluhan sakitnya pada bagian tubuh mana.
Andi menuturkan jika terdapat cedera bagian tangan atau kaki, diusahakan untuk memposisikan tangan atau kaki tetap lurus dan tidak menekuk. Sementara, jika ada luka luar atau pendarahan pada korban, bisa dengan menekan bagian luka dengan kasa atau kain bersih untuk menghentikan atau mengurangi pendarahan.
“Satu hal penting lain yakni jangan memberi minum atau menyiram air pada korban yang tidak sadar. Ini tindakan yang cukup berbahaya karena bisa saja air masuk melalui saluran pernafasan kemudian malah membuat korban susah bernafas,” pungkasnya. (Zak/Wil)
Penulis: Novia Zahrotun Zakiyatina | Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain