Kiprah Wisudawan Berprestasi UMM, dari IPK Terbaik hingga Dirikan Startup Metaverse

Author : Humas | Selasa, 25 Februari 2025 09:06 WIB
Laryn Sawfa Kenanga, wisudawan berprestasi UMM, sukses meraih akademik terbaik sekaligus mendirikan startup metaverse DARI. Karyanya telah digunakan di berbagai institusi untuk pembelajaran interaktif dan pameran digital. (Foto : Istimewa)

Ada cerita menarik yang terlihat dari salah satu wisudawan berprestasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dikukuhkan pada 25 Februari ini. Ia bernama Laryn Sawfa Kenanga dari prodi Informatika. Selain meraih nilai yang sangat apik, selama menempuh studi, ia memang dikenal dengan berbagai prestasi dan kegiatannya. Mulai dari finalis Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) 2023, finalis Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2023, juara satu jurnal terbaik dalam konferensi Software & Technologies, Visual Informatics & Applications (SOTVIA) 2023, dan lainnya.  

Bahkan yang menarik, ia juga juga merupakan founder dan Chief Operating Officer (COO) pada Start Up Digital Art and Information (DARI). Itu merupakan projek besar yang telah ia jalankan dan berfokus pada projek metaverse. DARI ini merupakan start up inovatif yang bergerak dibidang pengembangan jasa pembuatan space atau ruang metaverse sejak tahun 2023 lalu. Platform ini juga berfokus pada tiga sektor yakni pameran digital, dan juga workshop ataupun seminar. 

Baca juga : Dirjen Riset dan Pengembangan RI Bagikan Formula STORY di Wisuda UMM

“Projek metaverse ini awalnya merupakan bagian dari program Center of Excellence (CoE) yang menjadi program andalan UMM. Kemudian, seiring berjalannya waktu projek ini dikembangkan kembali menjadi sebuah start up mandiri,” katanya. 

Ada banyak institusi yang telah menjalin berbagai projek kerjasama dengan klien. Salah satunya dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya yang menggunakan jasanya untuk membuat space metaverse anatomi hewan. Ia mengatakan dalam projek ini timnya menyediakan solusi pembelajaran dalam bentuk interaktif yang dapat membantu para mahasiswa mengakses materi visual 3D. Selain itu, ia juga pernah menangani projek metaverse dari SD Muhammadiyah 8 Malang untuk pembuatan simulasi edukatif untuk para siswa. Ia menyediakan pembuatan ruang virtual seperti, anatomi manusia, solar sistem, dino room, ruang siklus air, dan lainnya. 

“Kelebihan kami adalah fleksibilitas penggunaan, yang mana jasa ini bisa digunakan pada berbagai sektor seperti pendidikan, seminar, workshop, dan pameran. Selain itu juga personalisasi ruang metaverse. Jadi setiap ruang bisa di custom sesuai dengan kebutuhan klien. Juga keunggulan kualitas aset yang tinggi karena menggunakan model 3D dan mampu menghasilkan detail visual yang bagus,” katanya.

Terlepas dari berbagai projek yang berhasil dilakukannya, dibutuhkan biaya yang cukup besar dalam pengembangan VR yang kompleks. Seperti penggunaan beberapa perangkat pendukung. Termasuk headset VR, lisensi software, server, dan pengembangan detail pembuatan ruang interaktif metaverse. Di sisi lain, ia juga menghadapi tantangan dan kenyataan bahwa belum banyak masyarakat yang mengenal teknologi ini, jadi mencari klien merupakan tantangan tersendiri. 

Baca juga : Penutupan DQLP, Dorong Dosen dan Karyawan Jadikan Alquran Kurikulum Kehidupan

“Meski begitu, saya bersyukur bisa berkuliah di UMM karena selalu mewadahi dan mendukung berbagai potensi mahasiswany. Termasuk apa yang saya alami ini. Apalagi UMM memang memiliki visi untuk memanfaatkan teknologi dan pusat inovasi,” pungkasnya. (zaf/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image