Pelepasan KKN KKN Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017. |
BAGI Mahasiswa UMM, Kuliah Kerja Nyata (KKN) tidak sekadar formalitas memenuhi kewajiban jelang akhir kuliah. Dari hasil kerja mahasiswa KKN Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017 yang baru saja berakhir pada pertengahan Agustus ini, tampak bahwa apa yang mereka lakukan penuh inovasi dan kreasi, khususnya bagi pemberdayaan masyarakat.
Rektor UMM Fauzan memang menegaskan, dalam program KKN, mahasiswa harus mengangkat isu-isu pemberdayaan yang berkesinambungan. “Mahasiswa harus bisa menjadi inisiator, inovator, mencetuskan ide dan mengeksekusinya bersama masyarakat. Tak hanya itu, ide tersebut harus dipastikan bisa berjalan terus. Jangan sampai KKN selesai program terhenti,” kata Fauzan.
Kelompok KKN 47 misalnya, yang melibatkan 200 warga Bedayu Talang, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, untuk menanam 1000 pohon Sengon di area tanah kosong seluas tiga hektar. Seperti diketahui, menanam satu pohon bisa menghasilkan sekitar 1,5 kg oksigen, jadi satu pohon yang tertanam bisa menghidupi dua manusia setiap harinya. Penanaman pohon juga bertujuan meningkatkan perekonomian warga Desa Bedayu Talang dan menumbuhkan kepedulian pada lingkungan.
Demikian pula yang dilakukan kelompok KKN 123 yang berupaya memperkuat perekonomian warga Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Kota Batu, dengan mengajarkan tentang bagaimana mengubah labu siam menjadi stik gondes beserta sistem pengolahannya. Atau yang dilakukan KKN 149, melatih gabungan kelompok tani (gapoktan) menghasilkan pestisida nabati di Dusun Supiturang, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso. Juga upaya KKN 21 dalam membuat Desa Jombok, Ngantang, Malang menjadi Desa Agropolitan.
Menurut Kepala Divisi KKN Direktorat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (DPPM) UMM, Amir Syarifudin, KKN kali ini diikuti 5099 mahasiswa UMM yang menyebar di 116 Desa, 61 Kecamatan dan 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Mulai dari desa di Kabupaten dan Kota Malang, Kota Batu, Pasuruan, Ngawi, Bojonegoro, Lamongan, Jombang, Magetan, Madiun, Tulungagung, Blitar, Bondowoso, Probolinggo, Lumajang, Mojokerto, hingga Sampang. Peserta KKN mengabdi pada masyarakat sejak. (can/han)