Kepala Prodi Ilmu Komunikasi, Sugeng Winarno, saat membuka Pameran Fotografi dan Desain Grafis Ilmu Komunikasi UMM |
DOSEN Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) semakin kreatif dalam mengemas tugas perkualiahan. Sebelumnya, Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) membuat pameran tanaman hias untuk tugas akhir mata kuliah. Kini, giliran Program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang mengadakan Pameran Desain Grafis dan Fotografi (27/12). Sebanyak 700 karya desain dan fotografi mahasiswa semester 3 dan semester 1 dipamerkan di Gedung Kuliah Bersama (GKB 1) UMM.
Fitri Kurniawati, selaku dosen pengampu mata kuliah komputer grafis menyatakan, pameran ini diadakan untuk mengapresiasi usaha mahasiswa selama satu semester. Selain itu, dengan adanya pameran ini, semua mahasiswa membuat desain dengan sungguh-sungguh karena akan dilihat oleh banyak orang nantinya. Ia juga menyebutkan, saat ini banyak orang yang tidak menghargai sebuah desain.
Contohnya, lanjut Fitri, ketika ada yang meminta tolong untuk dibuatkan desain atau logo maka balasannya hanya ucapan terimakasih. “Padahal, orang membuat desain itu tidak hanya asal buat. Butuh mencari ide, memilih warna yang pas dan sebagainya. Ide itu tidak murah dan tidak gratis,” jelas Fitri saat ditemui di pameran itu.
Fitri juga menyatakan, pameran yang diadakan satu hari penuh ini menjadi tempat pembelajaran bagi mahasiswa bagaimana menghargai sebuah desain. Dalam sebuah satu desain harus melewati beberapa proses pembuatan. “Banyak mahasiswa yang datang ke saya untuk konsultasi permasalahan mereka dalam membuat sebuah desain. Artinya mahasiswa mulai sadar kalau membuat desain itu tidak mudah,” jelasnya.
Pada pameran tersebut dipamerkan tugas desain dari awal pertama kali perkuliahan. Seperti desain mug, proposal kreatif, info grafis merupakan beberapa karya yang dipamerkan. Fitri terkejut sekaligus bangga ketika melihat hasil desain mahasiswanya. “Semua desain yang saya lihat ini diluar ekspektasi saya. Bagi pemula,semua desainnya kami nilai sangat bagus, konsep acara juga sangat terencana,” jelas Fitri bangga.
Senadadengan itu, dosen pengampu mata kuliah dasar-dasar fotografi Rahadi menjelaskan, fotografi tidak hanya sekedar foto selfiesaja. Tapi fotografi seharusnya mengandung nilai informasi dan edukasi. Mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi semester 1 mencoba menampilkan hal tersebut di setiap foto yang dipamerkan.
Menurut Rahadi, foto tidak hanya berhenti sampai aspek bagus secara teknis pengambilan gambar, tetapi lebih kepada seni melihat yang tentunya dibarengi dengan teori dalam ilmu fotografi. “Saya mencoba mengajarkan bahwa foto itu tidak asal jepret, harus ada unsur to inform dan to educate-nya juga,” jelas Rahadi.
Ketua pelaksana pameran, Calvin Alamsyah Putra menjelaskan, pameran kali ini diberi tema Artphobic yang berarti takut seni. Harapan dari tema itu, semua orang bisa berkarya tanpa malu untuk memulai. Setiap orang memiliki jiwa seni di dalam dirinya, maka setiap orang juga berhak memamerkan seni yang telah dihasilkannya. “Tidak hanya mahasiswa Ilmu Komunikasi saja yang bisa berkarya, tapi juga mahasiswa lain mampu dan harus ditunjukkan,” ungkap Calvin. (jal/han)