Konferensi Internasional FEB UMM: Siapkan Inovasi Bisnis di Era Global

Author : Humas | Rabu, 09 November 2016 12:41 WIB
Prof Terrill L Frantz menerima cinderamata Baju Almamater UMM dari Fauzan Rektor UMM. (Foto: Rino/Humas)

UNTUK kedua kalinya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan International Conference on Future Business Environment and Innovation (ICOFBEI). Kegiatan yang berlangsung di UMM Dome, Rabu (9/11) ini diikuti mahasiswa FEB UMM dan sejumlah peserta tamu dari Ukraina, Malaysia, Amerika Serikat, dan China.

Rektor UMM Fauzan dalam sambutannya menyatakan, mahasiswa harus memanfaatkan konferensi ini untuk menilai, kekuatan apa yang mesti dikembangkan untuk bisa berkiprah di dunia bisnis internasional nantinya. “Perkembangan bisnis saat ini harus menjadi ‘bacaan’ mahasiswa,” tuturnya.

Ada tiga pakar yang menjadi pembicara dalam forum ini yakni Prof Terrill L Frantz dari Peking University China, Prof Mudrajad dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr Suhal dari Universitas Malaysia Terengganu, dan Dr DJoko Sigit Sayogyo dari UMM.

Dekan FEB UMM Dr Idah Zuhroh MM menjelaskan, pertemuan ilmiah ini diharapkan mampu menjadi salah satu ikhtiar menuju internasionalisasi UMM. Selain konferensi, rangkaian kegiatan juga diisi dengan presentasi paper dosen dan peneliti yang sebelumnya telah terseleksi melalui Call for Paper.

“Tujuannya untuk mendapatkan review dari penelitian lain, sehingga mampu memperbaiki hasil penelitian sebelumnya. Lalu, bisa dilanjutkan dengan publikasi internsional dan didiseminasikan menjadi sumber pembelajaran,” jelas Idah Zuhroh.

Terkait perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia, Idah menilai pelaku ekonomi mempunyai daya saing yang setara. Di negara berkembang, SDM rendah berdampak pada kurangnya kesejahteraan perekonomian. Globalisasi adalah hal yang tidak bisa dihindari, oleh karenanya inovasi dalam berbagai bidang harus terus dikembangkan.

Peran FEB UMM, lanjut Idah, yakni menghasilkan sumberdaya manusia yang berjiwa entrepreneur, sehingga ketika bekerja di mana-mana akan menggunaan prinsip manajemen agar mampu mengakselerasi tujuan pembangunan, baik di bidang pemerintahan maupun bisnis.

Sementara itu menurut Prof Terrill, untuk menjadi pelaku bisnis internasional, yang terpenting selain konsep adalah eksekusi atau pelaksanaan. Eksekusi yang sukses ditandai oleh beberapa perilaku, yakni visi, keuletan, ketabahan, tekad yang kuat, banyak akal, dan siap jelimet.

Menurutnya, jika ingin mengembangkan skill, maka lihatlah situasi di sekitar. Dunia bisnis selalu bertransformasi. Transformasi memang hal yang sangat sulit dilakukan, tapi ia memberikan pengaruh sangat besar untuk dunia. Dalam kacamata Terrill, hal yang harus dilakukan Indonesia saat ini adalah mempersiapkan generasi global yang siap melakukan eksekusi dan transformasi. (ich/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image