.jpeg)
 |
| Penampilan Kunto Aji di ajang Your Voice Matters (YVM) garapan UMM-Indozone. (Foto: Rino Humas) |
Gemuruh suara terdengar dari Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penampilan Yeni Inka dan Kunto Aji di ajang Your Voice Matters (YVM) garapan UMM-Indozone menjadi alasannya. Membawakan sederet lagu, keduanya membius mahasiswa baru Kampus Putih UMM pada Rabu (28/7) lalu di sela-sela materi tentang pemuda di acara itu.
Bukan hanya menyajikan penampilan musik, YVM juga menghadirkan segudang pemateri yang membahas isu-isu terkini seperti kepemudaan, content creation, bisnis, dan lainnya. Hal ini menjadi bahan bakar mahasiswa baru UMM untuk terus menggali potensi dan memanfaatkan peluang di masa sekarang maupun nanti. YVM juga menjadi upaya UMM-Indozone untuk melahirkan pemimpin cerdas dan di atas rata-rata agar nanti bisa memberi sumbangsih bagi bangsa.
Pada penampilannya, Kunto Aji menyanyikan lagu-lagu dari album Mantra-Mantra. Muali dari Konon Katanya, Jakarta Jakarta, hingga Rehat. Para penonton juga histeris dan ikut menyanyi bersama. Di tengah-tengah penampilan, ia juga mengajak penonton untuk mengobrol dan melepaskan segala rasa yang membebani mereka.
“Sudah lama saya tidak ke Malang dan Alhamdulillah UMM dan Indozone mengundang saya untuk menghibur temen-temen mahasiswa. Seru banget. Buat temen-temen mahasiswa baru, tetap semangat sampai akhir. Jaga api semangat sampai skripsi dan menyelesaikan studi,” pesan Kunto Aji.
Sementara itu, Yeni Inka mengajak isi Dome UMM untuk bergoyang. Yeni yang mengenakan pakaian serba pink mengajak lebih dari 6.000 mahasiswa baru UMM untuk bergoyang melupakan sejenak kepenatan. Termasuk saat ia membawakan lagu Joko Tinggir Ngombe Dawet. Bahkan, saking asyiknya, para penontong diminta Yeni untuk lebih tertib dan menikmati dengan baik.
“Seru banget Your Voice Matters ini. Selain bisa menyaksikan tiga guest starts yang asyik, kami juga mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan menarik dari para pemateri. Motivasi yang diberikan juga mampu membuat kami lebih semangat dalam menghadapi dunia perkuliahan,” kata salah satu Maba UMM, Nanda Septiana Pramudiyanti.
Mahasiswa jurusan kesejahteraan sosial UMM itu berharap, event semacam YVM bisa rutin dilaksanakan. Bukan hanya menghibur, tapi juga memberikan insight baru bagi anak-anak muda. Ia menilai, dari YVM mungkin akan muncul sederet pebisnis atau pegiat konten yang sukses dan menyuarakan kebaikan. (*wil)
