Wakil Rektor I, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si saat memberi sambutan. (Foto: Zaki Humas) |
Sederet langkah konkret dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk meningkatkan kualitas. Salah satunya terkait pengelolaan laboratorium yang dimiliki. Hal itu tertuang dalam diskusi terpumpun yang dilaksanakan pada Kamis (20/5) lalu di Rayz Hotel UMM. Adapun diskusi ini dilaksanakan untuk melaksanakan standarisasi laboratorium yang ada di Kampus Putih. dengan begitu, laboratorium bisa menjalankan fungsinya dengan kebijakan yang ada.
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menilai bahwa laboratorium tidak hanya berkaitan dengan kegiatan praktikum semata. Bisa juga dengan mengembangkan upaya branding dan marketing. Dengan begitu, ada juga upaya untuk mengeksplor kepentingan eksternal.
Tidak jauh berbeda, Wakil Rektor I Kampus Putih, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. juga mengatakan bahwa laboratorium harus menajdi bagiand ari Center of Excellence. Mengambil peran sebagai sumber kegiatan penelitian yang bisa menunjang dunia pendidikan. Di samping itu juga harus memperkuat dan meningkatkan kelembagaan mutu.
“Para kepala laboratorium harus mengetahui dan memahami kebijakan yang ada dari universitas. Dengan begitu bisa melaksanakan program di laboratoriumnya masing-masing berdasarkan kebijakan,” tambah Syamsul.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Sentral Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo mengatakan fungsi umum laboratorium. Dua di antaranya aktivitas praktikum dan non-praktikum. Menurutnya, sejauh ini kegiatan praktikum sudah berjalan dengan baik. Maka hal yang perlu ditingkatkan adalah hal-hal yang bersifat di luar praktikum.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah koordinasi yang baik. Hal itu diperlukan agar tiap laboratorium dapat memahami visi dan misi, tujuan serta sasaran yang seharusnya dicapai. “Dengan begitu, tidak ada lagi kesalahpahaman dan ketidaktahuan akan kebijakan yang universitas lakukan,’ ungkapnya.
Di sisi lain, Manajer Mutu Laboratorium Sentral Dr. Ir. Endang Sri Hartati, MP. berharap semua kegiatan yang dilakukan di laboratorium UMM bisa terstandarisasi. Dengan begitu, masing-masing bisa dengan baik memenuhi standar yang ada.”Proses evaluasi dan audit internal dari masing-masing lab juga harus dilakukan. Sehingga akan ada perbaikan yang siginifikan ke depannya,” tambahnya. (Zak/Wil)
Penulis: Novia Zahrotun Zakiyatina| Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain