Antusiasme para mahasiswa yang mengikuti LKMM Kampus Putih. (Foto: Syifa Humas) |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak hanya ingin mahasiswa mampu mengusai kemampuan entrepreneurship. Lebih dari itu, para mahasiswa harus mampu menginisiasi dan menjadi seorang sociopreneur. Hal itulah yang menjadi spirit dalam rangkaian Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang mengkaji mengenai sociopreneurship dan spirit eksistensi organisasi. Adapun LKMM yang dilaksanakan selama tiga hari sejak Selasa (19/4) lalu ini, diikuti lebih dari 170 peserta fungsionaris dari lembaga intra mahasiswa hingga unit kegiatan mahasiswa di UMM.
Menjadi pemateri pertama, Sekretaris Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., P.hD. menjelaskan bagaimana kondisi Islam dan spirit socopreneurship di kalangan mahasiswa. Menurutnya, kepemimpinan merupakan salah satu skill yang berharga. Tidak hanya untuk masa sekarang, namun juga bagi masa depan.
Sayuti, sapaan akrabnya juga mendorong mahasiswa untuk menjadi bagian dari solusi di masyarakat. salah satu jalannya yakni melalui sociopreneurship. Berbeda dengan model bisnis yang hanya memperkaya diri, sociopreneurship tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri. Namun juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
“Bisnis konvensional nyatanya memperlebar kesenjangan antara yang kaya dan miskin, menekan pihak yang lemah, dan cenderung merusak lingkungan. Namun sociopreneurship tidak seperti itu, malah harus mendorong masyarakat menuju kondisi yang lebih baik,” tambahnya.
Alumni Newcastle University itu juga mengajak peserta untuk memaksimalkan aspek digital dan teknologi. Memperhatikan tiga situasi penting yakni sebelum pandemi, ketika pandemi serta era di mana pandemi berakhir. Apalagi muncul banyak perkembangan di bidang otomasi dan artificial intelegent. Maka perlu kesiapan dari mahasiswa untuk bisa menguasai dan menggunakannya untuk kebaikan.
“Begitupun dengan perkembangan digital Indonesia yang pesat. Diiringi dengan model bisnis online yang meningkat lima kali lebih cepat. Maka, saudara-saudara diharapkan mampu memanfaatkannya dan menjadi sociopreneur mumpuni yang mampu menebar manfaat ke sesama,” jelas Sayuti.
Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa LKMM hadir dalam rangka membekali peserta untuk memasuki bonus demografi dan era indonesia emas. Kampus Putih juga sudah membuat berbagai fasilitas untuk mengantarkan mahassiwa memiliki keahlian di bdiang tertentu sesuai passion. Begitupun dengan high skill leadership.
“Saat ini, kami juga tengah merancang sebuah fasilitas yang kita sebut dengan Center of Future Works. Program ini akan mengarahkan belasan Center of Excellence UMM untuk membentuk sumber daya manusia yang berorientasi pekerjaan masa depan. Rencananya program ini akan berlokasi di wilayah Karang Ploso dan bekerja sama dengan Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari,” terang Fauzan. (wil)
Penulis: Hassanalwildan Ahmad Zain | Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain