LK Ungkap Urgensi Wariskan Budaya Leluhur

Author : Humas | Sabtu, 29 Juli 2017 10:05 WIB

MEDIA seperti tarian, lagu, kitab, dan bahasa, artefak dan bentuk peninggalan leluhur lainnya harus dikenalnya kepada generasi mendatang. Langkah tersebut penting lantaran kebudayaan kita mengandung nilai nilai luhur yang tidak dimiliki kebudayaan-kebudayaan baru, yang kecenderungannya menggerus kebudayan lokal yang notabene berkiblat ke Timur 

Seorang pakar Kebudayaan dari Jawaharlal Nehru University India, Dr. Ghautam menerangkan, bahwa Kebudayaan harus terus diwariskan dari generasi ke generasi. Cita-cita tersebut tidak bisa terwujud kecuali diajarkan melalui proses yang berlangsung sejak dini dan bertahun-tahun lamanya.

“Bahkan seorang anak harus dikenalkan bahasa ibu sedari ia kecil. Hal itu dimaksudkan agar nilai-nilai luhur lebih merasuk ke dalam anak itu,” ungkapnya dalam Kajian Multidisipliner Lembaga Kebudayaan (LK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bertajuk “Perspektif Budaya Tradisional dan Mancanegara dalam Membangun Karakter Bangsa”, Kamis (27/7).

Sementara menurut Dwi Cahyo, SE. yang merupakan pegiat Budaya Malang, untuk menerapkan pembelajaran kebudayaan tidak serta merta begitu saja diajarkan. Belajar kebudayaan tidak bisa diajarkan secara instan, seperti membuat aplikasi yang menyediakan informasi seputar Budaya Malang, misalnya. Butuh pengkondisian atmosfer yang mendukung untuk menerapkan pembelajaran tersebut.

“Aplikasi yang disedikan oleh aplikasi gadget misalnya, tidak akan memberikan dampak yang begitu besar terhadap pengetahuan anak-anak. Butuh keterlibatan panca indra, utamanya indra peraba dan penglihatan agar pengetahuan tersebut bisa sampai meresap ke hati. Misalnya mendirikan sebuah museum dan menyediakan infrastruktur yang mendukung pembelajaran budaya,” ungkap pria yang juga penggagas Festival Malang Tempo Doeloe ini.

Iis Siti Aisyah, Ph.D., dari Lembaga Lembaga Kebudayaan yang turut menjadi panelis menjelaskan, bahwa tidak semua yang berasal dari Barat membawa dampak buruk, demikian sebaliknya. “Indonesia yang berkilblat pada budaya Timur mewarisi budaya luhur. Tapi karena terus dibombardir oleh budaya luar dan kita tidak mampu memfiternya, sehingga terjadi pergeseran. Utamanya pada generasi muda,” ungkapnya. (can/han)   

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image