Lomba Tradisional Warnai Kongres Mahasiswa Internasional

Author : Humas | Kamis, 19 November 2015 19:04 WIB

RATUSAN mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Indonesia hadir di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (16/11). Mereka adalah mahasiswa asing dari 33 negara ini yang mengikuti serangkaian kegiatan dalam 4th International Student Summit 2015 mulai hari ini hingga Rabu (18/11).

      Acara yang dibuka di hall UMM Dome ini, selain dihadiri rektor UMM, Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Presiden Indonesia International Student Association (IISA), Bupati Pasuruan, dan perwakilan dari Pemerintah Kota Batu. Acara pembukaan diisi dengan tari-tarian tradisional kolaborasi mahasiswa pribumi dan mahasiswa asing yang berkuliah di UMM.

      Rektor UMM Prof Dr Muhadjir Effendy MAP dalam sambutannya mengucapkan rasa terimakasih atas dipercayanya UMM sebagai tuan rumah konferensi mahasiswa asing di Indonesia ini. “Kami harapkan para mahasiswa asing ini merasa at home dengan suasana dan atmosfir baru di kampus ini,” ujar Rektor.

      Dalam kesempatan ini, Rektor tak lupa mengekspresikan keprihatinannya terhadap korban tragedi Paris yang mencederai perdamaian dan kemanusiaan, sebagaimana tragedy yang sama di belahan dunia lain,seperti di Timur Tengah. “Kita semua mengutuk siapapun pelakunya, kita semua setuju bahwa ini tidak ada hubungannya dengan agama. Ini murni kejahatan kemanusiaan,” paparnya.

      Karena itu, Rektor berharap para mahasiswa asing yang saat ini tengah kuliah di Indonesia dapat menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian yang dimiliki bangsa ini. Mahasiswa asing, kata Rektor, juga harus dapat memahami dan mempelajari budaya dan bahasa Indonesia karena akan sangat berguna saat kembali ke negaranya masing-masing.

      “Kalian nantinya akan menjadi duta bagi Indonesia di negara masing-masing untuk mempromosikan budaya, bahasa, serta nilai-nilai keadaban Indonesia, di antaranya yaitu harmoni dan perdamaian,” ucapnya.

      Senada dengan Rektor, Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti Dr Totok Prasetyo MT, mengingatkan kepada para mahasiswa asing yang hadir untuk memberi sumbangsih bagi kemajuan Indonesia. “Negara ini kan terdiri dari beribu-ribu pulau dengan beribu-ribu masalah pula. Jika para mahasiswa asing yang berada di Indonesia bisa turut memberikan sumbangsih kepada negara ini, maka permasalahan bangsa akan lebih mudah diselesaikan,” katanya.

      Presiden IISA, Mona Boughalni dalam sambutannya menyebut, konferensi yang sudah diadakan keempat kalinya sejak 2011 ini memberikan format baru dalam menjaring peserta konferensi. “Jika tahun-tahun sebelumnya kita adakan lomba menulis esai, untuk tahun ini menjadi lomba membuat video yang mempromosikan Indonesia,” ujar Mona.

      Ia menambahkan, lomba ini bertujuan, selain mempromosikan Indonesia, juga mengapresiasi daya kreativitas, kebahasaan, dan teknik audio visual para kreatornya. “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam video ini karena saya percaya Bahasa Indonesia punya potensi mengglobal dari kesederhanaan tata bahasanya,” tuturnya.

      Drs Soeparto MPd, Asisten Rektor Bidang Kerjasama menyebut, kegiatan 4th International Student Summit 2015 ini akan terbagi menjadi beberapa mata kegiatan, seperti public lecture, focus group discussion, video competition, dan wisata ke Gunung Bromo.

      Acara pembukaan kemudian ditutup dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMM dengan Bupati Pasuruan. Selepas pembukaan, sorenya acara diteruskan dengan presentasi 10 besar kontes video serta sejumlah perlombaan tradisional Indonesia. Sementara hari kedua, Selasa (17/11) akan diadakan IISA Forum sekaligus pemilihan pengurus IISA periode 2015-2016, dan ditutup dengan wisata ke Bromo.

Sementara itu kegiatan hari pertama diisi penjurian terhadap 10 karya video promosi Indonesia karya mahasiswa asing. Ke-10 karya tersebut merupakan hasil seleksi secara online melalui akun Facebook dan memperoleh ‘like’ terbanyak. Uniknya, seluruh video berisi promosi budaya dan bahasa Indonesia yang menarik untuk ditonton. “Ide-idenya orisinal dan layak untuk ditayangkan di negara asal mahasiswa,” kata Husnun Djuraid, wartawan senior Malang Post yang menjadi salah satu juri.

Dewan juri telah menetapkan tiga video terbaik yang akan diumumkan di Bromo Rabu mendatang. Kunjungan ke Bromo juga merupakan rangkaian acara wisata untuk para mahasiswa asing tersebut.

Selain penjurian film, para mahasiswa yang lain diajak ke Helipad UMM untuk bermain beberapa permainan tradisional, seperti lomba balap bakiak, balap karung, dan makan krupuk.

UMM merupakan kampus swasta pertama yang ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan ini. Sebelumnya, kegiatan ini diselenggarakan di kantor Dirjen Dikti pada tahun 2012, lalu tahun 2013 di Universitas Padjadjaran Bandung, dan tahun 2014 dilaksanakan kongres ketiga di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kali ini kongres mengangkat tema “Pemartabatan Bangsa Melalui Bahasa Indonesia di Era Global”.

Beberapa negara yang hadir dalam perhelatan ini antara lain Jerman, Irak, Morocco, Korea, Mexico, Filipina, Afghanistan, Bangladesh, Burundi, Bulgaria, Cambodia, China, Egypt, Fiji, Gambia, India, Iran, Kolombia, Laos, Madagaskar, Malaysia, Myanmar, Namibia, Nepal, Nigeria, Pakistan, Palestina, Papua New Guinea, Rwanda, Serbia, Sierra Lione, Sudan, Tanzania, Thailand, Tunis, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam. (zul/han/nas)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image