Kepala OJK Malang Widodo pada Seminar Keuangan dalam Upaya Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di UMM, Selasa (17/4) |
Meningkatnya iklim investasi di Indonesia membuat Indonesia banyak dipercaya oleh beberapa negara lain untuk mulai membangun usaha baru. Hal tersebut menjadikan pemerintah melalui lembaga penjamin keamanan dalam penyelenggaran jasa keuangan harus bekerja cerdas dan taktis.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik sektor perbankan maupun non-perbankan, terus bergerilya untuk mengedukasi masyarakat. Salah satunya adalah dengan edukasi literasi keuangan dan inklusi keuangan. Sebagai salah satu lembaga penyelenggara pendidikan Diploma III (D3) Keuangan dan Perbankan, kali ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terpililih sebagai partner kerjasama dalam mensosialisasikan hal tersebut.
Ketua Jurusan D3 Keuangan dan Perbankan Syamsul Hadi menyatakan bahwa penyebaran literasi dan inklusi keuangan ini adalah tugas bersama. Hal ini penting dilakukan, khususnya untuk membangun kepercayaan masyarakat pada penyedia jasa keuangan.
“Seminar ini menjadi titik mulai para akedimisi untuk bersama menyebarkan literasi dan inklusi keuangan guna meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap penyedia jasa keuangan,” tandasnya pada Seminar Keuangan dalam Upaya Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di UMM, Selasa (17/4).
Menegaskan Syamsul, Kepala OJK Malang Widodo menyampaikan bahwa keterlibatan institusi pendidikan dalam proses edukasi literasi keuangan dan inklusi keuangan penting adanya.
“OJK menggandeng kampus sebagai salah satu lembaga pendidikan yang juga ikut bertanggungjawab tentang hal ini,” tandasnya.
Dalam agenda ini, turut diundang beberapa pegiat Usaha Kecil Menengah (UKM) di sekitar Malang Raya dan Kota Batu yang sebelumnya telah mendapatkan edukasi dasar tentang perencanaan keuangan dalam permodalan UKM oleh mahasiswa UMM D3 Keuangan dan Perbankan FEB UMM. Salah satu pelaku UKM yang memproduksi Shuttlecock Ani Setyanti mengaku, sangat diuntungan dengan kehadiran para mahasiswa tersebut ke tempat usahanya.
“Kemarin ada mahasiswa dari D3 Keuangan dan Perbankan datang ke tempat usaha saya dan ngasih gambaran tentang gimana cara mengolah keuangan,” jelas pengusaha asal Lawang ini senang.
Sementara itu, sebagai tempat dilahirkannya akademisi bidang Keuangan dan Perbankan, FEB UMM tengah bersiap menjadi penyelenggara pendidikan bidang Ekonomi dan Bisnis tingkat ASEAN. Dekan FEB Idah Zuhroh mengutarakan kesiapan FEB UMM untuk segera meningkatkan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang lahir dari fakultas ini.
“Sudah saatnya FEB UMM bersiap melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menjadi lembaga pendidikan berstandar ASEAN,” urai Idah.
Sementara itu, menurut Kepala Laboratorium D3 Keuangan dan Perbankan Eris Tri Kurniawati acara ini menjadi langkah taktis dalam mengedukasi mahasiswa untuk memulai berbisnis melalui investasi.
“Kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi kami untuk mulai mengedukasi mahasiswa menjadi seorang investor,” ungkap Esti.
Kegiatan yang akan berlangsung sejak Selasa hingga Rabu (17-18/04) ini menghadirkan beberapa lembaga jasa keuangan di bawah naungan OJK diantaranya Bank Muamalat Malang, Indonesia Stock Exchange (IDX) Surabaya, Prudentail Life Assurance Malang, Pegadaian Malang, serta BPJS Malang. Lembaga-lembaga tersebut akan menandatangani nota kerjasama dengan FEB UMM sebagai langkah awal jalinan kerjasama. (nis/sil)