BESARNYA peran ekspor impor bagi ekonomi Indonesia menginspirasi program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan short course tentang ekspor impor bagi mahasiswa, Kamis (16/3) di Auditorium UMM. Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan studi lapang pada Senin (20/3) mendatang.
Dekan FEB UMM, Dr Idah Zuhroh MM menyatakan, besarnya pengaruh ekspor impor dalam perekonomian harus lebih disadari mahasiswa. Pada 2016 lalu, sebuah majalah bisnis dan finansial asal Amerika Serikat, Forbes Magazine merilis data, pengusaha Indonesia mampu menguasai aset perekonomian internasional hingga mencapai 10 Triliun Rupiah.
Menurut Idah, besarnya nominal tersebut menjadikan perekonomian Indonesia meningkat tajam. “Sejatinya sejak dini perlu dipupuk menjadi wirausahawan, jadi mindset-nya sudah dibenahi dari kecil,” jelas Idah dalam sambutannya pada acara yang diselenggarakan oleh Laboratorium Akuntasi tersebut.
Semakin banyak wirausahawan maka akselerasi ekonomi Indonesia juga akan semakin tinggi. Saat ini, lanjut Idah, memang sudah banyak wirausahawan muda yang berasal dari mahasiswa. Namun, belum banyak yang dapat menembus pasar internasional. Jika wirausahwan internasional sudah cukup banyak dimiliki maka perekonomian Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju. “Kondisi perekonomian yang stabil bukan lagi menjadi mimpi saja nantinya,” imbuh Idah.
Saat ini, Jawa Timur (Jatim) sedang mengalami surplus perekonomian. Jika dilihat dalam neraca perdagangan, maka Jatim lebih unggul dari provinsi lainnya dalam perdangangan antar pulau. Namun, hal tersebut masih bekum seimbang dengan kondisi Indonesia. Idah menyebutkan, hingga saat ini jumlah pelaku eksportir di Indonesia hanya 1000 orang. “Masih membutuhkan banyak orang yang berbisnis dalam skala internasional,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, hadir juga Kepala Departement Pemasaran dan Pelayanan PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo), Wara Dijatmika menyatakan, pelabuhan menjadi salah satu tempat untuk masuk dan keluarnya barang dari dan ke Indonesia. Pelabuhan itu sendiri memiliki beberapa pelayanan jasa seperti jasa pandu, jasa tunda kapal, jasa tambat, jasa pelayanan air dan jasa bongkar-muat. “Kesemuanya saling berkaitan antara satu dengan yang lain karena akan membantu kapal dalam memasukkan dan mengeluarkan barang ke Indonesia,” jelasnya. (jal/han)