Mahasiswa ini Ciptakan Sistem Pintar Pengaman Parkir Bertingkat
Author : Humas | Jum'at, 20 November 2020 14:57 WIB
|
Sistem Pintar Pengaman Parkir Bertingkat untuk Kendaraan Roda Empat Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC) dari UMM |
Tercatat, di Indonesia masih sering terjadi kasus mobil yang terjun dari lahan parkir bertingkat. Dari tahun 2006-2017 sudah terjadi 10 kasus kecelakaan kendaraan roda empat yang terjun dari parkiran bertingkat. Sementara, menurut laporan dari Road Safety Association, Korlantas Polri mencatat sekitar 50 persen kecelakaan lalu lintas dipicu oleh unsur lengah saat berkendara, dari total 50 persen kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor manusia.
Selain faktor kelengahan manusia, penyedia layanan parkir dituntut harus mampu menyediakan layanan parkir bertingkat yang aman, utamanya dalam hal pembatas parkir. Berdasarkan data permasalahan sebelumnya, maka terciptalah ide dalam inovasi rancangan batang pengganjal parkir dengan mengubah desain batang yang semula sistemnya pasif menjadi dinamis.
Ide inilah yang coba diwujudkan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang merancang “Sistem Pintar Pengaman Parkir Bertingkat untuk Kendaraan Roda Empat”. Ide ini didaftarkan ke Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC). Adalah Muhammad Ardiansyah, Ivanda Oktavian Saputra, dan Arista Dwi Setya Budi yang memiliki ide tersebut.
“Inovasi yang digagas pada design alat ini, yakni dengan mengubah design sistem pengaman parkir yang sebelumnya pasif menjadi dinamis dengan mekanisme rotasi. Cara kerjanya adalah dengan menciptakan selip pada roda mobil apabila terjadi kecepatan saat mobil mundur secara tiba-tiba, sehingga mobil tertahan oleh alat pembatas dan dapat terhindar dari kecelakaan,” terang Muhammad Ardiansyah selaku ketua kelompok.
Meskipun telah ada produk-produk serupa dengan fungsi yang sama, sambung mahasiswa teknik mesin ini, produk ciptaan mereka ini diklaim lebih memiliki keunggulan. Di antaranya mudah diproduksi massal karena tidak membutuhkan teknologi tinggi serta kebutuhan safety parking di berbagai tempat parkir gedung bertingkat. Kedua, material mudah diperoleh karena material dapat dibeli secara terpisah. Terlebih, material dalam pembuatan alat ini juga diproduksi di dalam negeri (PT. Barata).
Ketiga, alat ini juga berpotensi mendapatkan paten baru yakni karena mekanisme alat merupakan yang terbaru dan belum ada sebelumnya. Selain itu, produk dapat terus dikembangkan dan memiliki jangka investasi hingga 10 tahun. Keempat, keamanan alat ini juga terukur yakni, produk ini telah disesuaikan dengan spesifikasi kendaraan roda empat di Indonesia. Juga, mampu menahan beban kendaraan hingga 2 Ton.
Alat ini tidak memerlukan teknologi yang tinggi, tetapi hanya memanfaatkan gaya yang terjadi pada saat mobil di parkirkan (Hukum Newton III). “Mekanismenya gaya aksi akan diberikan pada saat roda berputar dan menyentuh roll as pengganjal. Ketika pengemudi menginjak pedal gas terlalu dalam maka gaya reaksi pada roll as akan melawan putaran roda sehingga roda tidak bisa melewati rol batang tersebut. Roll as yang menggunakan besi pejal meminimalisir patah dan bengkok ketika mendapat gaya tekan ke bawah,” terang Ardiansyah. (*/can)
Shared:
Komentar