Mahasiswa UMM Beri kontribusi Sekolah Terdampak Pandemi

Author : Humas | Rabu, 23 Desember 2020 11:21 WIB
Salah satu mahasiswa FKIP yang melaksanakan program KMP (Foto : Istimewa)

Dua belas mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tuntas jalani Program Kampus Mengajar Perintis (KMP). Program ini merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan. Adapun tujuannya adalah mengajak mahasiwa untuk berpartisipasi serta memberikan solusi bagi sekolah-sekolah yang terdampak pandemi Covid-19.

Kedua belas mahasiswa tersebut merupakan perwakilan UMM untuk program KMP yang dilaksanakan selama tiga bulan. Mereka juga bagian dari 2.500 mahasiswa terpilih se-Indonesia yang terjun langsung ke sekolah-sekolah terdampak Covid-19, khususnya di sekitar domisili masing-masing. Kegiatan yang digagas juga berbeda-beda tergantung permasalahan yang dihadapi tiap sekolah berdasarkan observasi awal.

Baca juga : Usung Tema Politik Identitas, Mahasiswa UMM Menangi Pekan Kebangsaan

Rohmawati Mufida, misalnya, melaksanakan program tular teknologi pada guru di SDN 52 Parupuk Tabing, Kota Padang. Hal itu dikarenakan sebagian besar guru masih kurang memahami teknologi. “Program tular teknologi tidak hanya saya berikan kepada guru tetapi kepada siswa dan wali siswa, karena masih banyak yang masih gagap teknologi. Padahal pembelajaran dilaksanakan secara daring,” terang Rohma, sapaan akrabnya.

Berbeda denga Rohma, Pripta Fajri Ramadhanti melaksanakan kegiatan yang berfokus pada literasi di SDN Mangunreja, Kab. Serang, Provinsi Banten. Hal itu berangkat dari hasil asesmen literasi dan numerasi siswa melalui  aplikasi Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) yang menunjukkan hasil di bawah rata-rata.

“Kemampuan literasi anak-anak kebanyakan di bawah angka 60. Bahkan, ada anak kelas 4 SD yang ternyata belum bisa membaca. Jadi, selain mengimplementasikan Modul Literasi Numerasi dari Kemendikbud, saya membuat beberapa kegiatan lain seperti membuat poster menarik dan mading timbul sederhana,” jelas mahasiswa tingkat akhir Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia itu.

Baca juga : Peduli Milenial, UMM Adakan Kajian Spiritual

Wakil Dekan I FKIP UMM, Dr. Sudiran, M.Hum, bersyukur bahwa kedua belas delegasi FKIP UMM yang didaftarkan lolos pada program yang didanai LPDP tersebut. Menurutnya, keterlibatan FKIP dalam KMP bukan hanya untuk mendukung kebijakan pemerintah, tetapi juga memberikan beragam manfaat bagi mahasiswa. Salah satunya adalah mengasah softskill dan hardskill mereka.

Lebih lanjut, ia berharap para mahasiswa bisa berperan secara optimal dalam mengembangkan karir dan profesi lewat KMP ini. “Kami juga ingin pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan selama mengikuti KMP ini bisa diinternalisasikan dalam pengembangan karir dan profesi ke depan,” tambahnya. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image