Inovasi mahasiswa UMM untuk membantu siswa mendapatkan beasiswa impian. (Foto : Istimewa) |
Tidak sedikit siswa sekolah menengah atas (SMA) yang ingin melanjutkan studi ke perkuliahan, namun terhambat dengan masalah ekonomi. Hal itu menggerakkan Hilmy Aziz Mas’ud, mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan timnya untuk berinovasi melalui Sharpa Academy. Adapun inovasi yang bertujuan untuk membantu siswa mendapatkan beasiswa impiannya ini berhasil lolos program Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Kemendikbud-Ristek RI.
Hilmy, sapaannya, menjelaskan bahwa menurut data, ada lebih dari 3,7 juta siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang perkualiahan. Sementara yang bisa mengejar mimpinya untuk duduk di bangku universitas sekitar 1,8 juta siswa saja. Maka, timnya menciptakan kelas mentoring berbasis teknologi yang mendorong siswa kurang mampu untuk bisa berkuliah.
Baca juga : Stunting Free Zone Jadi Cara Mahasiswa UMM Atasi Stunting
“Jadi di dalamnya, kami menyediakan kelas bimbingan sistematis yang dipandu oleh pemateri yang berpengalaman di bidangnya. Setiap kelas juga didesain dengan gaya yang milenial. Dengan begitu, para peserta bisa meningkatkan kemungkinan untuk bisa meraih beasiswa impiannya,” tegas Hilmy.
Timnya juga mendesain tiap kelas berbasis teknologi karena dirasa lebih cepat, efisien, dan mudah dijangkau. Sehingga para siswa dan peserta bisa lebih mudah dan nyaman dalam mengikutinya. Para pemateri juga akan memberikan tips dan langkah-langkah yang bisa dilakukan peserta untuk menggapai beasiswa yang diinginkan.
Mahasiswa asal Gresik ini mengatakan bahwa saat ini Sharpa Academy masih berfokus pada beasiswa dalam negeri. Namun nantinya, seiring perkembangan, mereka juga akan mendatangkan pemateri yang bisa membantu para peserta mendapatkan beasiswa luar negeri.
Baca juga : Tapfirts, Kartu Nama Digital Kaya Fitur Ciptaan Mahasiswa UMM
“Kamu juga akan menggaet pihak-pihak lain dalam menjalankan misi ini. Misalnya saja dengan berkolaborasi dengan beasiswa cendekiawan. Dengan begitu, manfaat yang diberikan tidak berkutata di sekitar Malang saja, tapi di daerah-daerah lain,” katanya menambahkan.
Menariknya, ide Sharpa Academy berawal dari keresahan salah satu timnya yang harus berjibaku untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Menurut Hilmy, hal ini menjadi spirit bagi timnya untuk mendorong anak muda bisa berkuliah dan menjadi agent of change yang memberikan perubahan baik di masyarakat. (ri/wil)