Tim Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (Foto : Istimewa) |
Kreativitas seni kini semakin berwarna dan beragam. Salah satunya hasil kerja mahasiswa prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yakni inovasi seni lukis menggunakan bahan alami melalui ‘Painting House’. Inovasi ini tidak hanya mendapat perhatian, tetapi juga berhasil meraih pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek.
Tim tersebut beranggotakan Muhammad Rafly Ragil Adi Putra, Aprilisfiya Handayani, Saaul Mufidah, Sinta Krismaya, dan Caterina Aruli Iskandar. Keberhasilannya tidak terlepas dari peran dosen pendamping yaitu Aviani Widyastuti, S.E., AK.CA., M.SA.
‘Painting House’ merupakan sebuah usaha yang bergerak di sektor seni dengan fokus pada penjualan produk kesenian seperti lukisan. Selain itu juga workshop dan menawarkan jasa kursus melukis dengan pendekatan yang berbeda. Program ini menggunakan media seperti kanvas, topi, hijab, dan bahkan daun kering.
Baca Juga : Puluhan Peserta CoE English for Hospitality UMM Dikirim Magang Hotel Berbintang
Sampai saat ini, proyek ini mampu menarik perhatian karena inovasinya dalam menciptakan cat alami dari kunyit, wortel dan daun telang. Aprilisfiya Handayani, anggota tim ‘Painting House’, menjelaskan, upaya ini dilakukan untuk mengurangi dampak limbah cat kimia konvensional yang sulit terurai.
“Konsep ini hampir mirip dengan teknik eco printing, di mana daun yang ditumbuk dapat memberikan motif unik pada permukaan kanvas. Lain halnya jika ingin mendapatkan warna kuning. Pakai kunyit yang awalnya diparut, lalu diambil sarinya,” jelasnya.
Lebih dari sekadar menjadikan seni inspiratif, ‘Painting House’ juga berperan dalam mendukung pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12 terkait produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Serta, poin 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
“Melalui Painting House, para seniman jalanan yang belum memiliki pekerjaan tetap dapat mengambil peran sebagai instruktur melukis. Hal itu tentu dapat membuka peluang pekerjaan baru dan berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam panggung seni yang semakin inovatif, proyek ini menjelma menjadi wadah untuk menggali kreativitas. Mendukung seniman jalanan, mengurangi dampak lingkungan, dan menjadikannya langkah positif dalam menghiasi dunia seni di Malang. (Lai/Sil/Wil)