Zulfa ketika membacakan puisi (Foto : Istimewa) |
Tak larut dalam perasaan galaunya, Zulfa Setyoko Pamungkas ubah emosi negatif menjadi karya sastra. Puisi ciptaan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut meraih medali perak dan mengalahkan puluhan peserta lainnya. Medali perak tersebut diraihnya pada ajang Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang diadakan oleh Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah, Desember lalu.
Menurut, Zulfa sapaan akrabnya, karya sastra dalam bentuk apa pun merupakan media untuk melampiaskan segala keluh kesah akan masalah-masalah yang dihadapi. Dibanding melampiaskan amarah dan masalah ke hal-hal negatif, ia mengatakan bahwa menciptakan sebuah karya sastra menjadi pilihan yang lebih baik baginya.
Baca Juga : Mahasiswa PBSI UMM Menangi Lomba Cerpen Nasional
“Hal itu juga berlaku pada puisi ciptaan saya di Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut. Di situ saya berimajinasi dan meluapkan pertanyaan-pertanyaan mengenai kondisi keluarga yang carut marut. Padahal seharusnya keluarga dapat menjadi tempat penenang dan bernaung,” ungkap mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, Zulfa mengaku bahwa pembuatan puisi ini tergolong cepat. Setelah mendapat inspirasi di tengah malam, sekitar jam dua pagi ia mulai menuliskan puisinya selama satu jam lamanya. Memoles beberapa bagian dan akhirnya menemukan susunan puisi yang pas. Setelah semalaman menulis, mahasiswa kelahiran Bojonegoro ini segera mengirimkan karyanya pada panitia tepat jam tujuh pagi di hari terakhir penutupan pengumpulan karya.
Baca Juga : Mahasiswa FIKES UMM Sabet Juara Nasional Seni Pencak Silat
“Penulisan puisi ini bisa cepat karena saya sudah terbiasa menulis. Saya sering menulis puisi dan menampilkan musikalisasi puisi bersama komunitas Sanggar Aksara Malang. Namun, jujur ini pertama kalinya saya mengikuti dan memenangkan sebuah perlombaan,” ungkap Zulfa.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini mengungkapkan bahwa ia awalnya tidak terlalu yakin akan mendapat medali perak. Namun ia sangat bersyukur atas raihan prestasi yang sudah diusahakan. Menurutnya medali ini adalah bentuk apresiasi yang sangat bernilai terhadap puisi buatannya.
“Puisi membuat hidup saya menjadi lebih tenang dan berwarna. Saya berharap bisa konsisten untuk terus berkarya, menciptakan puisi yang menggugah hati. Semoga saya juga tetap diberikan keceriaan hidup untuk tetap berkarya dan berinovasi,” tandasnya. (syi/wil)