![]() |
Peserta program HPCRED dari beberapa instansi berfoto bersama usai penandatanganan MoU, Senin (25/1) di Aula Ahmad Dahlan RS Islam Aisyiah. |
BERUPAYA menjadikan Malang Raya sebagai area tangguh bencana, Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menggandeng sejumlah kalangan, baik di Kota Malang, Kabupaten Malang maupun Kota Batu. Inisiasi kerjasama berlangsung di Aula Ahmad Dahlan Rumah Sakit Islam Aisyiyah (RSIA) Malang, Senin (25/1) melalui penandatanganan nota kesepatakan bersama.
Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah, Arif Nur Kholis berharap, melalui kesepakatan ini, seluruh elemen di Malang Raya dapat bersama-sama berencana dan beraksi hadapi bencana. Arif menyebut nama MDMC sengaja dipakai sebagai brand lantaran lembaga ini tidak hanya menangani bencana dalam negeri saja. “Terakhir kami turut membantu penanggulangan bencana di Nepal,” ujarnya.
Adapun lembaga yang terlibat dalam kerjasama ini yaitu Kepolisian Resort se-Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Malang Raya, Dinas Kesehatan (Dinkes) se-Malang Raya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Malang Raya, RSIA Malang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), serta Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang. Berbagai elemen tersebut menjadi bagian dari program Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapsiagaan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana atau Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif dalam sambutannya menyebut, di Malang terdapat 57 kelurahan yang telah dilatih sebagai desa tangguh bencana. “Pekerjaan kita jadi lebih mudah karena mereka telah mengikuti pelatihan penanganan bencana. Untuk wilayah Jawa Timur, pembentukan kota tangguh bencana kita mulai dari Malang,” papar Husnul.
Sementara itu, dalam penanganan bencana, UMM dapat berperan secara internal maupun eksternal. Secara internal melalui distribusi relawan mahasiswa dan dosen, untuk tenaga medis maupun non-medis. Sedangkan secara eksternal, melalui Humas UMM dapat dilakukan komunikasi dengan media massa terkait hal-hal yang perlu disampaikan pada publik.
Program Kesiapsiagaan Bencana yang diinisiasi MDMC ini merupakan kelanjutan dari hasil kesepatakan antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia (Departemen Luar Negeri-nya Ausralia, red). Untuk melaksanakan program ini, tiga rumah sakit (RS) Muhammadiyah dipercaya sebagai pusat pengembangan perangkat pelatihan dan dan pusat koordinasi program yaitu RSIA Malang, RS Muhammadiyah Gresik, dan RS Siti Khadijah Makassar. (han)